free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

5 Makam Muslim Tertua di Indonesia, Ada yang Terletak di Area Pusat Perbelanjaan

Penulis : Pipit Anggraeni - Editor : Pipit Anggraeni

06 - Mar - 2021, 17:15

Placeholder
Makam Maimun binti Fatimah (Foto: Istimewa).

MALANGTIMES - Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Berbagai bukti perjuangan persebaran Islam di Indonesia pun masih tersimpan dengan rapi hingga sekarang. Salah satunya terlihat dari banyaknya pemakaman muslim tua yang hingga kini banyak ditemui.

Dari banyaknya pemakaman muslim yang ditemui, setidaknya ada 5 makam muslim tertua yang selalu dikenang masyarakat. Ke lima makam itu dikatakan sebagai bukti otentik persebaran Islam dari beberapa ribu tahun yang lalu. Menariknya, makam-makam itu masih terawat hingga sekarang.

Baca Juga : Hunian Vertikal Dinilai Lebih Nyaman, Yuk Intip Klasifikasi Apartemen The Kalindra

Berikut ini 5 makan muslim tertua di Indonesia yang masih banyak dikunjungi untuk wisata religi ataupun pengembangan penelitian.

1. Makam Fatimah binti Maimun

Fatimah binti Maimun merupakan muslimah yang pada nisan tercatat meninggal pada 1082 Masehi. Nisannya ditulis dalam bahasa Arab yang diyakini sebagai makam tertua di Indonesia. Makam ini berada di kawasan Gresik, Jawa Timur. Makam ini menjadi bukti arkeologis keberadaan persebaran Islam di kawasan pantai Utara Jawa Timur.

2. Makam Syekh Samsuddin Al-Wasil

Makam-Syekh-Samsuddin-Al-Wasilcaca3a46767ff277.jpg

Syekh Samsuddin Al-Wasil adalah satu wali yang berpengaruh dalam persebaran ajaran Islam di Indonesia. Ulama yang lebih dikenal sebagai Mbah Wasil ini dimakamkan di Kota Kediri, tepatnya di dekat pusat perbelanjaan. Makam ini selalu ramai saat hari Jumat, utamanya saat bulan suci Ramadan.

Mbah Wasil sendiri dijelaskan sebagai tokoh Islam berpengaruh yang hidup pada abad ke 12 Masehi, pada masa kerajaan Kediri. Namun belum diketahui dengan pasti kapan Mbah Wasil wafat.

3. Makam Sultan Malikul Saleh

Makam-Sultan-Malikul-Saleh8f6206dc6e7f9d76.jpg

Sultan Malikul Saleh merupakan raja yang bermualaf. Batu nisan Sultan Malikul Saleh menjadi bukti bahwa pada abad ke 13 Masehi di Kepulauan Melayu telah berdiri sebuah kerajaan Islam, terutama di ujung Utara Pulau Sumatera.

Makam ini berada di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Nisannya pun menggunakan bahasa Arab dan banyak dikunjungi muslim hingga sekarang.

4. Syekh Jumadil Kubro

Syekh-Jumadil-Kubro0b31efeec9d0f20c.jpg

Letak makam Syekh Jumadil Kubro masih menjadi perdebatan. Ada yang menyebut jika makam tokoh ternama tersebut berada di Semarang. Karena Syekh Jumadil Kubro pernah melakukan tapa di Semarang. Ada juga yang menyatakan jika makam Syekh Jumadil Kubro berada di lereng Gunung Merapi. Namun masyarakat umum mempercayai jika makam Syekh Jumadil Kubro berada di kompleks pemakaman Tralaya di Mojokerto, Jawa Timur.

5. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim

Makam-Syekh-Maulana-Malik-Ibrahimedd4ca0b146768ce.jpg

Maulana Malik Ibrahim atau lebih dikenal sebagai Sunan Gresik merupakan sosok diyakini sebagai wali senior diantara wali songo, dan yang pertama menyebarkan Islam di Jawa.

Maulana Malik Ibrahim memiliki berbagai cara untuk menyebarkan Islam. Salah satunya adalah dengan cara berdagang.

Bahkan, Maulana Malik Ibrahim pernah membuat sebuah pondok pesantren yang konon dijadikan sebagai tempat mendidik para ulama di periode berikutnya. Sampai sekarang, makam Maulana Malik Ibrahim selalu ramai dikunjungi. Makam tersebut berada di kawasan Gresik, Jawa Timur.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Pipit Anggraeni

Editor

Pipit Anggraeni