TULUNGAGUNGTIMES - Pelaku balap liar menabrak mobil polisi saat dibubarkan di Jembatan Ngujang 2, Tulungagung, Selasa (2/3/21) sekitar pukul 3 dini hari.
Kendaraan petugas jenis minivan polisi itu penyok pada bagian depan sebelah kiri setelah ditabrak menggunakan mobil van warna silver nopol AG 1248 RS. Saat itu, pengendara mobil van hendak kabur dari sergapan petugas.
Baca Juga : Siapkan 3 Tenaga Ahli PCR, RSUD Soedono Madiun Bisa Sajikan Hasil 6 Jam
Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, kejadian ini bermula dari informasi masyarakat tentang adanya kerumunan di sekitar Jembatan Ngujang 2. Mendapati informasi itu, polisi berpakaian preman datang melihat kondisi di Jembatan Ngujang 2.
“Saat kami hendak mengamankan kegiatan (balap liar) tersebut, beberapa orang melakukan perlawanan terhadap petugas,” ujar Aris. Bahkan, ada yang menabrak mobil polisi.
Selain menggunakan mobil, beberapa orang juga berusaha menabrak petugas menggunakan sepeda motor. Mereka juga mengeluarkan kata-kata makian terhadap petugas.
Dalam pembubaran balap liar ini, polisi berhasil mengamankan 31 kendaraan roda dua, 2 mobil pengangkut motor untuk balapan dan penonton, serta 65 orang yang didominasi pelajar.
Kasat lantas sedang melihat mobil pelaku yang menabrak mobil petugas
Puluhan motor yang diamankan selanjutnya dikenakan sanksi berupa penilangan. “Ada yang masih kelas 6 SD,” kata Aris. Rata-rata remaja yang diamankan berasal dari wilayah Blitar.
Disinggung adanya kegiatan perjudian dalam balap liar ini lantaran ditemukan sejumlah uang dari salah satu terduga pelaku, polisi masih mendalaminha.“Ini masih didalami oleh unit Resmob Satreskrim Tulungagung,” kata Aris.
Untuk membubarkan balap liar ini, polisi sempat meminta bantuan truk yang melintas guna menutup akses pada dua sisi jembatan Ngujang 2. Akses menuju jembatan ini memang sering dijadikan ajang balap liar. Selain jalan yang lebar dan lurus, aspal jalan di Ngujang 2 masih baru dan halus.
Baca Juga : Kikis Kesan Menakutkan, Polisi Dekati Anak-Anak di Kampung Warna-Warni
Saat ini polisi masih mendata puluhan remaja yang diamankan.
Sementara itu, salah orang yang diamankan, TT, mengaku hanya melihat balap liar ini. Pria penuh tato yang sehari-hari bekerja mengirimkan ikan ini berangkat dari rumahnya di wilayah Kecamatan Sanan Kulon, Blitar, sekitar pukul 1 dini hari.
Menggunakan mobil pikap, TT mengajak teman-temanya untuk melihat balap liar ini. “Tahunya dari Facebook kalau ada balap liar,” kata dia.
