MALANGTIMES - Kabar gembira bagi para siswa maupun orang tua wali murid. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan kebijakan bantuan kuota data internet tetap berlanjut pada tahun 2021.
Kebijakan bantuan kuota data internet akan dilanjutkan pemerintah melalui Kemendikbud selama tiga bulan kedepan. Kebijakan bantuan kuota data internet akan dimuali pada bulan Maret.
Baca Juga : Seperti Inilah Kondisi Rumah Abu Bakar Ash-Shiddiq Saat Ini
Mendikbud, Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, jika kebijakan bantuan kuota data internet pada tahun 2021, terdapat beberapa perbedaan daripada tahun sebelumnya. Pihaknya telah menerima banyak masukan dari masyarakat untuk meningkatkan fleksibilitas dari pada penggunaan kuota data internet itu.
“Jadi di 2021, kita akan memberikan kuota, tapi dengan (besaran Giga byte) lebih kecil daripada sebelumnya, tetapi kuota ini merupakan kuota umum,” jelasnya melalui channel YouTube Kemendikbud RI, Senin (1/3/2021).
Dia menjelaskan, kuota bisa digunakan untuk mengakses seluruh laman dan aplikasi. Kecuali aplikasi yang diblokir game dan juga sosial media Facebook, Tik tok dan Instagram.
Akan tetapi, aplikasi yang sebelumnya tak bisa mendapatkan akses dalam pemakaian kuota seperti YouTube, saat ini sudah masuk dalam aplikasi yang diizinkan untuk bisa diakses menggunakan kuota bantuan.
"Kami mendengar dari banyak guru dan banyak murid, bahwa materi pembelajaran banyak yang terdapat dari YouTube. Jadinya ini kabar gembira, walaupun volume Gigabyte tidak sebesar dari sebelumnya, akan tetapi penggunaannya jauh lebih fleksibel," ujar Nadiem.
Kebijakan bantuan kuota data internet tahun 2020, mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat. Sebanyak 84,7 persen responden menilai bahwa program kebijakan bantuan kuota internet merupakan langkah yang tepat dan menjawab krisis wabah Corona.
Baca Juga : Ini yang Terjadi ketika Mantan Penyanyi Dangdut Kerja di Rumah Keluarga Raja Arab
Kemudian, sebanyak 85,6 persen responden menilai bahwa program bantuan internet gratis telah meringankan beban ekonomi orang tua siswa atau mahasiswa dalam membeli paket internet.
"Kita banyak mendengar cerita dari adik-adik kita, walaupun mereka terkadang mengeluh sinyal sulit dan harus mencari posisi untuk mendapatkan sinyal. Tapi dari sisi ekonomi mereka bisa jauh lebih memandai, dan jauh lebih bisa tidak menjadi beban ekonomi keluarga," jelasnya.
Selain itu, para guru, tentunya juga sangat terbantu dengan adanya program bantuan ini. Sebab, dengan banyaknya kegiatan yang mengandalkan daring, ditambah banyaknya kebutuhan lain yang harus dipenuhi, para guru pun merasa hal ini sangat membantu.
"Ini upaya pemerintah memastikan proses pelajaran tetap berlangsung baik, selama pandemi keselamatan peserta didik menjadi prirotitas kami," pungkasnya.