SUMENEPTIMES - Hari pertama masuk kerja, Bupati Sumenep Achmad Fauzi langsung membuat gebrakan dengan mengembalikan nuansa keraton ke tempo dulu. Aturan berkaitan dengan melepas alas kaki hingga tata cara memasuki kawasan keraton pun kembali diberlakukan sebagaimana aturan awal.
"Sebelum dilantik, saya sudah sampaikan agar budaya dan tata cara masuk keraton diubah, dalam artian dikembalikan ke nuansa masa lalu," kata Achmad Fauzi, Senin (1/3/2021).
Baca Juga : Covid-19 Diprediksi Tak Akan Hilang, Bakal Jadi Penyakit Endemik?
Menurutnya, ke depan siapapun yang hendak masuk keraton atau bertamu ke rumah dinas (rumdis) bupati harus melalui pintu utama keraton 'Labang Mesem'.
Sementara, ketika akan memasuki keraton melalui pintu utama atau Mandiyoso, semua tamu diwajibkan melepas sandal atau sepatu, baru bisa dipakai lagi setelah melewati ruangan atau ketika sudah di pintu utara.
"Disitu, juga akan ada petugas yang akan senantiasa mengingatkan," imbuh Fauzi.
Tidak hanya itu saja, Fauzi juga meminta para penjaga keraton, pramusaji, dan beberapa petugas lain di area keraton harus berpakaian adat.
"Area tertentu di keraton juga dilarang merokok, hanya area khusus merokok atau smoking area saja yang diperbolehkan," terang Fauzi.
Kemudian, kegiatan yang diperbolehkan bertempat di pendapa Keraton Sumenep hanya yang bersifat penting. Seperti acara kenegaraan yang berkaitan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.
Baca Juga : Inspeksi Kantor OPD, Bupati Jember Temukan Foto Bupati Lama Masih Terpampang
"Jadi akan benar-benar di seleksi kegiatan dan tujuannya untuk apa. Artinya kami akan mempertimbangkan tingkat urgensinya," jelas Ketua DPC PDI Perjuangan tersebut.
Ia menegaskan, pengembalian nuansa Keraton Sumenep tersebut dalam rangka melestarikan dan mengangkat citra budaya Sumenep dengan keraton sebagai ciri khasnya.
"Sehingga nilai-nilai budaya keraton semakin nampak dan dihargai. Serta, juga sebagai penghargaan terhadap raja-raja Sumenep di masa lalu bersama keluarga dan keturunannya," ucap Fauzi.
Pihaknya pun berharap agar budaya Sumenep tetap terjaga. "Harapannya ke depan Sumenep juga dikenal sebagai destinasi kota budaya keraton," tukasnya.