MALANGTIMES - Layanan pemeriksaan GeNose C19 telah resmi diberlakukan di tiga stasiun yang berada dalam pengelolaan PT KAI Daop (daerah operasional) 8 Surabaya. Yakni, Stasiun Surabaya Pasar Turi, Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Malang Kota Baru.
Diberlakukannya layanan pemeriksaan GeNose C19 pun disambut baik dan diminati oleh para calon penumpang kereta api jarak jauh. Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menuturkan, bahwa untuk di Stasiun Malang Kota Baru selama 4 jam pelaksanaan, sebanyak 72 calon penumpang yang telah menggunakan layanan pemeriksaan GeNose C19. Dari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB.
Baca Juga : Perdana, Stasiun Kota Malang dan Gubeng Terapkan Layanan GeNose C19
"Data dari jam 7 sampai 11 siang. Ada 72 calon penumpang yang ikut tes GeNose. 4 orang hasilnya positif. Bila ada yang positif, pertama yang bersangkutan tidak kami bolehkan naik ke kereta api. Tiket kami batalkan dan uang kita kembalikan 100 persen penuh," jelasnya kepada pewarta, Minggu (28/2/2021).
Lanjut Luqman, selain dilakukan pembatalan dan pengembalian uang tiket 100 persen penuh untuk calon penumpang kereta api jarak jauh yang dinyatakan positif, juga para calon penumpang disarankan untuk menuju puskesmas atau klinik terdekat.
"Kami sarankan melakukan pengobatan lebih lanjut, di puskesmas atau klinik di tempatnya. Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Malang untuk menyampaikan data penumpang tersebut kepada mereka," ujarnya.
Selain fasilitas pelayanan pemeriksaan GeNose C19, dikatakan Luqman, layanan pemeriksaan rapid antigen juga masih tersedia di Stasiun Malang Kota Baru. Pada hari yang sama dengan pengoperasian layanan GeNose C19, pengoperasian layanan rapid antigen mengalami penurunan jumlah.
Selama 4 jam dibuka, hanya 31 calon penumpang yang menggunakan layanan rapid antigen di Stasiun Malang Kota Baru dan belum diketemukan calon penumpang yang positif Covid-19.
"Tinggal pilih saja, ada tes genose biayanya Rp 20 ribu. Ada rapid antigen biayanya Rp 105 ribu. Itu sebagai syarat untuk naik kereta api. Untuk waktu layanan, GeNose prosesnya 3-5 menit. Kalau antigen sekitar 20 menit," jelasnya.
Sementara itu, Luqman belum dapat menyebutkan terkait jumlah calon penumpang kereta api jarak jauh di Stasiun Surabaya Gubeng yang menggunakan fasilitas pelayanan pemeriksaan GeNose C19. Namun untuk di Stasiun Surabaya Pasar Turi yang sudah lebih awal menerapkan layanan pemeriksaan GeNose C19, dikatakan Luqman, penggunanya lumayan banyak dan masyarakat tampak antusias.
"Daerah sebelumnya di Daop 8 kami lakukan di Pasar Turi mulai 15 Februari. Hingga kini sudah 7.200 yang sudah tes GeNose. Antusiasnya besar," tandasnya.
Baca Juga : 2022, Disdikbud Gencarkan Diklat Guru Pendamping Inklusi
Sementara itu, salah satu pengguna layanan GeNose C19 yang ditemui pewarta bernama Lukmansyah menuturkan, bahwa dirinya yang akan bertolak ke Jakarta merasa sangat terbantu dengan pelayanan cepat dari GeNose C19.
"Yang pasti GeNose ini kita lihat lebih mudah dan murah. Hasilnya juga lebih cepat keluar. Kalau saya baru pertama kali pakai (layanan, red) GeNose. Kalau rapid antigen dan antibodi sudah 7 sampai 8 kali," ujarnya.
Senada dengan Lukmansyah, salah satu penumpang perempuan bernama Aulia yang sedang berkuliah di Universitas Brawijaya juga menuturkan, layanan pemeriksaan GeNose lebih cepat dan murah.
Aulia mengatakan, bahwa untuk tahapan pemeriksaanya juga tidak terlalu ribet. Hanya melakukan pendaftaran dan diinformasikan terkait penggunaan tempat plastik untuk GeNose C19.
"Tadi teknis hanya menarik nafas saja, tidak lama hasilnya langsung keluar. Saya pertama kali pakai GeNose. Rencana mau ke Semarang. Selanjutnya bakal pakai GeNose lagi kalau misalnya efektif. Karena lebih murah dan cepat," pungkasnya.