free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kuliner

Padu Padan Ampok dan Tiwul, Menu di Tulungagung yang Menggoyang Lidah

Penulis : Anang Basso - Editor : Yunan Helmy

28 - Feb - 2021, 03:36

Placeholder
Menu ampok dan tiwul yang masih banyak ditemui di warung di Tulungagung. / Foto : Anang Basso / Tulungagung TIMES

TULUNGAGUNGTIMES - Padu padan menu masakan ampok (nasi jagung) dan tiwul dengan lauk lodeh dan pedesan bukan kuliner baru di Tulungagung. Justru, masakan khas Jawa itu merupakan menu jadul yang kini masih banyak dijumpai di warung-warung  di Kota Marmer.

Biasanya, nasi ampok dimakan  bersama lauk pedes seperti halnya bandeng, tongkol, atau lele. Namun, ternyata jika dipertemukan dalam satu piring dengan tiwul, menu ini justru akan lebih dahsyat menggoyang lidah.

Baca Juga : Hamil 8 Bulan, Istri di Tulungagung Hampir Dibakar Suaminya, Gegara Ini

"Lauknya tetap, bisa pilih tongkol, bandeng atau lele pedes," kata Sunarmi, penikmat kuliner jadul di wilayah Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Sabtu (27/02/2021).

Setelah nasi ampok dan tiwul dijadikan satu dalam piring, tumpangan lauk pedas ini ditambah kuah yang menyesuaikan selera. "Jika kuahnya sedikit, kadang sulit ditelan karena memang ampok dan tiwul ini lebih keras dibanding nasi putih," ujarnya.

Tidak cukup ditambah kuah banjir. Agar lebih nikmat, penjual sudah hafal untuk menanyakan kepada pembelinya apakah ditambah lodeh atau cukup pedesan ditambah acar dan terancam serta lalapan mentimun.

"Kita akan lihat dulu, lodehnya apa.  Kalau misal suka loto (beras kacang) dicampur rebung atau campuran pepaya kemampo (setengah matang), tewel atau kacang sriwet, maka pembeli seperti saya mesti meminta tambah lodeh," kata salah satu pelanggan di warung  Sunarmi,  Suko Widodo, di tempat yang sama.

Kuliner ini, menurut Suko, selalu dicari orang yang selera makan di rumah berkurang karena jenuh dengan rutinitas menunya. "Harga murah juga jadi pertimbangan orang membeli. Namun jika diamati, penikmat masakan alternatif ini justru orang-orang yang mapan," ucapnya.

Baca Juga : HIPMI Tulungagung Sambut Baik Vaksin Covid-19 Mandiri, Ini Harapan Pengusaha

Ikan kering (gerih) goreng merupakan pelengkap masakan yang kini menjadi tren bagi pemburu kuliner yang masih bertahan di tengah geliat aneka masakan dan variasi rasa di zaman kekinian.

Warung masakan jadul ini tersebar di Kota Marmer. Namun untuk mencari lokasi warung bagi orang yang belum tahu, harus berani bertanya agar dapat ditemukan. Sebab, tak banyak menu jadul ini disajikan dalam rumah makan yang punya bangunan modern, melainkan lebih banyak tersedia di warung dengan kondisi sederhana. 

 


Topik

Kuliner



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Yunan Helmy