MALANGTIMES - Keberadaan influencer rupa-rupanya menarik perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Terutama inovasi dan kreativitas para Influencer yang dinilai banyak menguntungkan dalam pemasaran produk-produk endorse. Sehingga, cara itu dinilai ampuh untuk diterapkan lebih luas. Terutama memasarkan produk khas Kota Malang itu sendiri.
Pemerintah Kota Malang pun berencana memberikan pelatihan menjadi Influencer bagi masyarakat. Bukan tak hanya menyasar kalangan milenial saja, elainkan juga menyeluruh ke lapisan masyarakat di segala usia. Hal ini disinggung oleh Wali Kota Malang Sutiaji, saat ditemui di sela giatnya, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga : 2022, Smart City Tetap Jadi Prioritas Diskominfo Kota Malang
"Jadi saya meminta Diskominfo untuk mengadakan pelatihan youtuber bagi milenial dan kolonial. Misalnya kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) membuat TikTok dan youtube," ujarnya.
Terkait rencana pelatihan tersebut, diperkuat Plt Kepala Diskominfo Kota Malang Erik Setyo Susanto. Ia mengatakan, jika program untuk memberikan pelatihan menjadi influencer ini rencananya akan direalisasikan di tahun 2021 ini.
Menurut dia, cara ini sebagai salah satu upaya adaptif mewujudkan smart city di Kota Malang. Mengingat, influencer ini merupakan istilah baru yang mempu memberikan peluang kerja bagi setiap orang dengan memanfaatkan media sosial.
"Istilah influencer di sini, menciptakan terbukanya peluang pekerjaan sektor baru akibat perkembangan teknologi informasi ini. Kalau dulu ada pelatihan bikin kue atau bikin bikang. Saat ini pelatihannya pemahaman media sosial, pemahaman youtuber dan lainnya," jelasnya.
Program ini, menurut Erik, wujud dari perkembangan di sektor ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Malang. Di mana penerapannya memanfaatkan perkembangan teknologi informasi komunikasi.
"Seperti sekarang itu banyak jualan online," imbuhnya.
Baca Juga : Netizen Indonesia Disebut Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, Berikut Penyebabnya
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang ini menyebut, khusus pelatihan youtuber, TikTok dan berbagai pemahaman sosial media ini pihaknya mengalokasikan anggaran senilai Rp 150 juta.
"Rencananya pelatihan ini akan kita lakukan di tahun ini, jadi sudah masuk dianggaran tahun 2021, teralokasi Rp 150 juta," paparnya.
Untuk pelaksanaannya sendiri, mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19 maka akan dibagi menjadi 2 tahap pelatihan. Di mana akan disesuaikan dengan kapasitas tempat yang akan digunakan.
"Rencananya nanti akan ada dua tahap pelatihan. Sebenarnya kalau tidak pandemi bisa langsung. Nanti juga kita buat per gelombang, 50 an orang," pungkasnya.