MALANGTIMES - Ini bisa menjadi kabar baik bagi pedagang Pasar Besar Kota Malang. Pasalnya, setelah kurang lebih empat tahun mangkrak pasca kebakaran di tahun 2016 silam, di tahun 2022 mendatang pasar rakyat yang banyak dikeluhkan itu akan dibangun ulang. "Iya, Insya Allah tahun depan dibangun total," ujar Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (22/2/2021).
Bahkan, guna memantapkan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mulai membuat konsep pra-desain dari bangunan untuk Pasar Besar Kota Malang.
Baca Juga : Rancang Renja 2022, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Sinkronisasi dengan Stakeholder Pentahelix
Pra-desain bangunan itu dilakukan oleh tim teknik dari Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan disaksikan langsung oleh Wali Kota Malang Sutiaji dan pihak instansi terkait termasuk Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
"Ini tadi dalam rangka untuk nyusun DED (Detail Enginering Design). Lalu, saya minta mulai besok untuk komunikasi dengan pedagang pasar. Karena site plan itu, existing yang saat ini kita pertahankan," jelasnya.
Rencananya, dijelaskan Sutiaji, konsep bangunan pasar akan dikemas lebih modern dan nyaman bagi pedagang maupun pengunjung. Termasuk, nantinya area lokasi Matahari Departement Store yang turut ambil bagian di dalamnya.
Mengingat, PT Matahari Departement Store merupakan pihak ketiga yang terikat perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pemkot Malang hingga 2034 mendatang.
Nantinya, selain konsep yang dibuat lebih modern dan sebagai pasar sehat, juga akan dilakukan sistem zonasi. Hal itu berkaitan dengan area lokasi pedagang yang disesuaikan jenis dagangannya. "Nanti ada sentuhan modern, jadi orang datang ke sana senang, nyaman. Dan ada sistem zonasi, area basah nanti basah semua, area kering ada, khusus jajan, ya jajan semua. Sehingga orang tinggal lihat itu," terangnya.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Tabungan Anggota Koperasi SBW Terus Meningkat
Sebelum mulai pembangunan di tahun 2022, Pemkot Malang tahun ini akan mulai melakukan proses relokasi terhadap para pedagang. Yang mana proses itu masih dikondisikan, agar tetap berada di area yang sama tanpa memunculkan situasi crowded.
Mengingat jumlah pedagang Pasar Besar Kota Malang mencapai 2.700 an. Yang mana hal itu perlu penataan agar lebih optimal, hingga proses pembangunan terselesaikan. "Nanti diatur (terkait relokasi pedagang). Jadi, pedagang harus diajak bicara dulu berkaitan dengan relokasi dan site plan," pungkasnya.