INDONESIATIMES- Tak disangka, sejarah dan budaya Nusantara ternyata lebih tua dibanding Mesir. Hal itu terungkap melalui situs sejarah yang ditemukan dari sebelum Masehi hingga abad Masehi.
Diawal dengan penemuan situs Gunung Cianjur, Jawa Barat menunjukkan bahwa Nusantara menyimpan peradaban yang sudah sangat tua.
Baca Juga : Gali Tanah, Santri Ponpes Murotilil Quran Temukan Dua Arca
Tak kalah tua dengan peradaban bangsa maya, bangsa mesopotamia, dan bangsa Mesir yang selama ini dipandang sebagai pusat peradaban kuno.
Keberadaan situs Gunung Padang juga sudah dilaporkan oleh kiolog asal Belanda pada tahun 1891. Kala itu laporan mereka dimuat di jurnal purbakala Hindia-Belanda.
Melansir melalui channel YouTube Wong Curahjati, dari penelitian yang masih dilakukan hingga kini, situs Gunung Padang merupakan peninggalan peradaban megalitikum terbesar di Asia Tenggara.
Peradaban di situs Gunung Padang ini berasal dari rentang waktu 25.000 SM-130 SM. Sementara kini peninggalan paling kuno yakni piramid Giza di Mesir hanya menuju angka tahun 2.600 SM.
Jika dilihat dari kejauhan, situs Gunung Padang menyerupai bentuk piramid. Tidak lain adalah sebuah punden berundak yang disertai batu-batu.
Para peneliti menduga jika penampakan itu hanya sebuah kam6flase guna menutupi sebuah bangunan di situs tersebut. Bangunan inti dari situs ini diduga disembunyikan di dalam bukit tersebut.
Para peneliti menduga jika dilakukan penggalian pada bukit yang berbentuk piramid itu akan ditemukan sebuah bangunan yang besarnya bisa jadi 3 kali lebih besar dari Candi Borobudur.
Diduga bangunan itu kemungkinan berupa tempat pemujaan keagamaan atau bisa juga sebuah istana kerajaan pada masa lalu.
Hingga kini, situs Gunung Padang ini masih berselimut misteri. Dugaan-dugaan masih memerlukan pembuktian.
Meski demikian, situs ini tetaplah menjadi bukti bahwa peradaban di Nusantara telah lama ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun sebelum masehi.
Ada pula sebuah Kerajaan tertua di Pulau Kalimantan. Tepatnya di Kalimantan Selatan, sebuah studi menunjukkan kisaran angka tahun 242-226 SM ditemukan sebuah Kerajaan Nan Sarunai. Dari situ sebuah studi menyimpulkan jika Nan Sarunai merupakan kerajaan tertua di Nusantara.
Keberadaan kerajaan ini sering dikaitkan dengan Legenda Raja Bunu sebagai leluhur suku dayak.
Beralih ke Sumatera, diyakini ada kerajaan purba yang ada SM hingga awal Masehi. Namun, keberadaan kerajaan ini masih menjadi perdebatan. Kerajaan yang dimaksud ialah Kerajaan Kandis.
Baca Juga : Makna "Brekat" dalam Selamatan Pasca Kematian yang Dipercaya Masyarakat Tulungagung
Kerajaan Kandis namanya disebut dalam kitab Nagarakartagama tubuh 13. Istana Kerajaan Kandis ini disebut dibangun di atas bukit bernama Bukit Bakau. Istana itu diberi nama Istana Damna. Sayangnya sisa-sisa istana hingga kini belum ditemukan.
Masih dari daratan Sumatera, tepatnya di Jambi, ada sebuah kerajaan tua yang dinamakan Kerajaan Koying yang didirikan oleh K’ang-tai dan Wan-chen dari wangsa Wu dari Tiongkok. Diperkirakan, Kerajaan Koying ini didirikan sekitar abad-2 Masehi.
Kerajaan Koying terkenal dengan pusat perdagangan untuk wilayah Asia Tenggara dan sekitarnya. Banyak kerajaan-kerajaan lain dari luar negeri yang datang ke Koying untuk melakukan transaksi perdagangan.
Seperti halnya Kerajaan Kandis, belum ada bukti otentik yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bahwa di Jambi dulunya pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Koying.
Beralih ke tanah Jawa, menurut naskah Wangsakerta, di Pantai Teluk Lada atau yang masuk wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten, terdapat sebuah kerajaan tua yang dikenal dengan nama Kerajaan Salakanagara atau Negara Perak.
Kerajaan ini juga dikenal dengan nama Rajataputra yang penduduknya masih menganut agama Hindu. Diperkirakan, kerajaan satu ini dibangun sekitar abad 130 SM dengan rajanya pertama yang bernama Dewawarman atau bergelar Prabu Darmalo kapala Dewawarman.
Luas kekuasaan dari Kerajaan Salakanagara mencapai sekitaran Banten ke arah timur sampai dengan pesisir selatan Swarnabumi atau Sumatera. Tidak ada jejak rekam pasti dari Kerajaan Salakanagara sehingga, cukup sulit untuk mengetahui sejarah lebih pasti tentang kerjaan satu ini.
Selanjutnya ada Kerajaan Kutai Martadipura yang muncul pada 35-1605 M. Kerajaan ini bisa dikatakan sebagai kerajaan tertua di Indonesia karena terdapatnya bukti Prasasti Yupa Mulawarman dengan tulisan huruf Palawa.
Selanjutnya beberapa nama sebagai pengenal kerajaan yang diperkirakan didirikan sekitar abad ke-4 Masehi satu ini, seperti yakni Tarumanegara, Tarumanagara dan Taruma, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan besar yang pernah didirikan di Pulau Jawa dengan penduduk yang menganut agama Hindu aliran Wisnu.
Sayangnya, belum ada perujukan resmi siapa yang menjadi raja pertama di Tarumanegara, hanya saja raja yang paling tersohor adalah Purnawarman.
Seperti halnya Kerajaan Mulawarman, banyak prasasti yang ditemukan dan dapat dijadikan bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara, seperti prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Munjul dan banyak lagi lainnya.