MALANGTIMES - Duta wisata Joko Roro kembali menjadi salah satu ujung tombak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang. Disparbud berharap dengan adanya seleksi Joko dan Roro 2021, potensi pariwisata dan budaya di Kabupaten Malang bisa semakin berkembang.
”Tahapan seleksi Joko Roro ini tidak hanya fokus menjaring talenta putra daerah. Jadi, tidak hanya Malang Raya, tapi juga dari luar Malang. Sehingga harapannya potensi di Kabupaten Malang bisa dipromosikan juga di daerah asal para Joko dan Roro yang nantinya akan terpilih," ujar Kepala Disparbud Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara.
Baca Juga : Heboh Buzzer Bayaran, Ini Kata Ketua MUI
Saat ini tahapan seleksi Joko Roro telah melewati tahap pertama. Dalam agenda yang dilangsungkan di Pendapa Singosari Kabupaten Malang pada Kamis (11/2/2021) itu, telah terseleksi 80 peserta. Yakni 40 Joko dan 40 Roro.
”Pelibatan Joko Roro selama ini sangat signifikan dalam mempromosikan potensi wisata di Kabupaten Malang. Sebab, para peserta ini kan masih kalangan milenial. Mereka punya banyak jaringan pertemanan di kampus maupun di media sosial. Sehingga bisa lebih meningkatkan promosi terkait wisata yang ada di Kabupaten Malang,” kata Made.
Peran aktif Joko dan Roro dalam mempromosikan sektor wisata ini dapat dibuktikan dengan surplusnya pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Malang di sektor wisata. “Selama ini kan sektor pariwisata ditunjang dengan pendapatan pajak hotel, restoran, dan hiburan. Sedangkan tahun kemarin (2020), ketiga sektor pajak wisata ini mampu mendulang surplus,” ungkap Made.
Untuk diketahui, jika dirata-rata, tiga sektor pajak wisata ini mampu surplus antara 13 hingga 35 persen dari target yang telah ditentukan. ”Tahun lalu pajak dibsektor wisata mampu mendulang pendapatan lebih dari Rp 15 milar,” beber Made.
Terpisah, seksi acara pemilihan Joko Roro 2021 Andre Saputra menjelaskan, ke-80 peserta yang lolos pada seleksi tahap pertama akan menjalani seleksi lanjutan yang rencananya dilangsungkan Senin (15/2/2021) mendatang.
”Nantinya dalam tahap seleksi ini, akan ada dua ruangan. Satu untuk peserta Joko dan satu ruangan untuk peserta Roro. Masing-masing ruangan akan ada 5 pos,” jelasnya.
Baca Juga : Menteri era Soeharto Ingat Bung Hatta yang Tak Mampu Beli Sepatu, Soroti Korupsi KKP
Pos yang disediakan pada seleksi kedua ini akan lebih difokuskan pada depth interview atau wawancara mendalam. ”Di masing-masing pos, pada depth interview ini, akan ditanya soal potensi pariwisata, personality, motivasi, dan keorganisasian. Di akhir sesi juga akan ada pos kemampuan berbahasa Inggris karena sekarang sudah 4.0,” ujar Andre.
Selain itu, pada akhir sesi tahapan kedua, para peserta Joko Roro juga akan dihadapkan pada focus group discussion (FGD). Sedangkan materi yang akan didiskusikan adalah seputar permasalahan dan isu mengenai wisata. Nantinya setiap peserta diminta untuk mencari solusinya.
”Dalam seleksi tahap kedua ini, hanya akan terseleksi 50 peserta. Yakni 25 Joko dan 25 Roro yang akan melanjutkan ke tahap seleksi tiga,” pungkasnya.