MALANGTIMES - Klenteng Eng An Kiong membatasi umat Konghucu yang akan merayakan Imlek dan menjalankan sembahyang pada Perayaan Imlek 2572 pada tanggal 12 Februari 2021 di tengah pandemi Covid-19.
Ketua Majelis Agama Konghucu Kota Malang Halim Tobing mengungkapkan bahwa pembatasan umat yang akan menjalankan sembahyang merupakan penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Jadi pengurus inti saja yang mengikuti upacara sembahyang tanggal 12 Februari besok lusa. Jumlahnya kurang lebih 20-30 orang," ungkapnya saat dihubungi oleh MalangTIMES, Rabu (10/2/2021).
Lanjut Halim, untuk memperketat pelaksanaan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, umat Konghucu selain pengurus inti diimbau agar menjalankan peribadatan sembahyang secara virtual.
"Persiapan imlek tahun ini, kelihatannya tidak meriah-meriah banget. Jadi kita merayakannya di rumah masing-masing juga penyampaian selamat tahun barunya secara virtual. Alasannya karena pandemi. Sehingga kita tetap mengikuti imbauan dari pemerintah juga preventif dari pribadi kita masing-masing, lebih baik kita virtual," jelasnya.
Selain sangat membatasi jumlah umat yang akan melangsungkan sembahyang, Halim menuturkan bahwa proses pertunjukkan barongsai juga ditiadakan untuk mencegah adanya kerumunan masyarakat yang memadati Klenteng Eng An Kiong.
"Pertunjukan barongsai ditiadakan. Tapi kita nanti ada agenda baksos dari pihak kami, terhadap korban bencana yang ada. Akan diadakan pembagian sembako bekerjasama dengan Korem atau TNI," terangnya.
Untuk penerapan protokol kesehatan yang akan diterapkan saat pelaksanaan sembahyang perayaan Imlek 2572 di Klenteng Eng An Kiong diantaranya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. "Pada hari H tanggal 12 Februari itu nantinya sembahyang kehadirat Tuhan, mengucap puji syukur atas tahun yang sudah berjalan dan menghadapi di tahun 2572 itu mas. Lokasinya di Klenteng Eng An Kiong, sekitar jam setengah 10," terangnya.
Sebelumnya, dikatakan Halim bahwa sebelumnya di tanggal 5 Februari 2021 telah dilaksanakan beberapa tradisi pada momentum perayaan Imlek 2572 yang setiap tahun telah dilakukan rutin.
"Untuk tradisi-tradisi sebelum perayaan imlek, kita mengantarkan para roh suci, para dewa, para yang kita sembah di Klenteng Eng An Kiong ini, mereka itu kita antarkan menghadap ke Tuhan yang Maha Esa di atas. Kemudian patungnya kita bersihkan," tuturnya.
Setelah melakukan pembersihan patung dan peribadatan lainnya, lanjut Halim sebelum perayaan Imlek para umat diarahkan untuk introspeksi diri untuk tidak mengumbar kesenangan dan hawa nafsu.
Lalu terkait pembagian angpao yang biasanya dikenal saat perayaan Imlek, Halim mengatakan bahwa sebenarnya tidak terdapat upacara pembagian angpao. Hanya saja biasanya saat pertunjukan barongsai, dibarengi juga dengan pembagian angpao.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai jumlah umat yang biasanya rutin melaksanakan perayaan Imlek di Klenteng Eng An Kiong sebelum pandemi Covid-19 berjumlah mencapai 150 orang. "Kalau secara keseluruhan (jumlah umat, red) masih sekitar 150 lebih. Tempat peribadatannya hanya di Klenteng Eng An Kiong," pungkasnya.