BLITARTIMES- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar Totok Sugiarto melaksanakan reses masa persidangan I Tahun 2021.
Reses kali ini politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendatangi rumah-rumah warga. Ya, jaring aspirasi dilakukan secara door to door karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga : Sikapi Curah Hujan Tinggi, Pemkot Kediri Tambahkan Inlet hingga Ekskavasi Sungai
“Reses DPRD tetap dilaksanakan meskipun pandemi Covid-19. Salah satu tugas dan fungsi DPRD adalah serap aspirasi (reses). Reses kali ini kita laksanakan secara door to door,” ungkap Totok kepada BLITARTIMES, Minggu (7/2/2021).
Dalam reses ini Totok mengunjungi rumah-rumah warga yang berada di wilayah pemilihan Kecamatan Sukorejo. Totok mendengarkan langsung keluhan masyarakat. Beberapa usulan yang cukup mencolok di antaranya kelanjutan pembangunan Pasar Legi, pembangunan saluran irigasi, pavingisasi, normalisasi sungai, rehabilitasi tempat ibadah dan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH).
“Usulan-usulan ini nanti akan kita tuangkan dalam pokok-pokok pikiran DPRD. Dan selanjutnya akan kita usulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar agar cepat dilaksanakan. Usulan-usulan itu menjadi target prioritas pembangunan,” tegas politisi yang dikenal peduli dan dekat dengan rakyat.
Dari semua usulan, renovasi RTLH menjadi usulan paling mencolok dalam reses Totok Sugiarto kali ini. Warga yang mengusulkan renovasi RTLH di antaranya dari Jl Mayang RW 5 Kelurahan Sukorejo, Jl Asahan Kelurahan Pakunden dan warga Jl Kelengkeng Kelurahan Karangsari.
“Untuk RTLH, dari Jalan Mayang ada usulan 7 rumah. Kemudian dari Jalan Asahan ada 3 rumah dan dari Jalan Kelengkeng Karangsari ada 3 rumah juga. Aspirasi ini menjadi target prioritas dan akan kita kawal agar cepat direaliasikan oleh pemerintah kota,” imbuhnya.
Baca Juga : Butuh Anggaran Rp 380 Miliar, Ini Tanggapan Dinas PU SDA terkait SPAM di Malang Selatan
Lebih dalam Totok menyampaikan, infrastruktur di Kota Blitar khususnya di wilayah pinggiran masih perlu diperhatikan. Paling utama pula adalah renovasi RTLH. Masih banyak rumah di daerah pinggiran tidak layak dihuni.
“RTLH ini penting agar masyarakat bisa memiliki hunian yang layak. Hunian yang layak akan meningkatkan kualitas hidup keluarga. Mendorong keluarga yang sehat dan produktif di antaranya dimulai dari rumah yang layak huni,” pungkasnya.
