free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gaya Hidup

Sambut Imlek, Begini Keindahan Batik Shio Buatan Perajin Kota Malang

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Pipit Anggraeni

07 - Feb - 2021, 16:05

Placeholder
Kreasi Batik Shio khas buatan perajin batik Kota Malang. (Ahmad Amin/MalangTIMES).

MALANGTIMES - Berbagai macam cara untuk menyambut perayaan umat Tionghoa, China dihadirkan. Salah satunya melalui produk fashion.

Menariknya, produk itu ditorehkan dalam kain batik khas Indonesia. Ya, batik memang sudah menjadi produk mendarah daging dari berbagai penjuru.

Baca Juga : Ratusan Pemuda di Malang Terjaring Operasi Yustisi dan di Swab Antigen, 1 Positif

Produk istimewa itu salah satunya dihadirkan oleh perajin di Kota Malang. Batik Shio, khusus hadir untuk dinikmati oleh semua orang yang merayakan Imlek.

Meski khas perayaan Imlek, tentu Batik Shio dibuat dengan memadukan budaya Indonesia dengan budaya Tiongkok. Batik Shio ini bermotif 12 binatang yang ada dalam penanggalan Tiongkok.

Shio dikenal sebagai siklus 12 binatang penanggalan Tiongkok yakni tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing dan babi. Semua hewan simbol shio ini dalam astrologi Tionghoa dinilai bisa mewakili keberagaman yang ada di Indonesia. 

Proses pembuatan batik ini secara umum tak jauh berbeda dengan batik biasanya, yakni menggunakan cap atau tulis. Perbedaannya, hanya pada motif yang dikembangkan yakni simbol 12 hewan yang mewakili tahun, bulan, dan jam tertentu dalam astrologi Tionghoa.

Direktur Kreatif Batik Shio, Josephine Claudia mengatakan pembuatan Batik Shio terinsipirasi dari keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Batik khas pesisir Pantura ini ia kombinasikan dengan tradisi China yakni Shio yang mewakili tahun dalam astrologi China.

"Batik Shio ini terinspirasi dari budaya China. Saat dahulu kala masuknya China sendiri dari adanya perdagangan yang melewati pantai utara jawa, dimana di pantura saat itu ada banyak pedagang dari India, Persia, sehingga dari pedagang itu beberapa unsur budaya akhirnya mempengaruhi. Walaupun berbeda, tetapi tetap bisa bersatu dalam sebuah harmoni," katanya.

Dari kain Batik Shio yang ia buat tersebut, dikreasikan menjadi beragam produk fashion. Selain kain, juga ada baju, syal, tas, kantong angpao, boneka, hingga masker.

Di momen-momen tertentu, batik shio ini menjadi buruan pembeli, salah satunya saat moment Imlek ini. Motifnya pun juga disesuaikan dengan shio setiap tahunnya.

Baca Juga : Gerbong KA untuk Isolasi Covid Difungsikan, Pemkot Madiun Berharap Bisa Optimal

Di tahun  ini, batik dengan motif kerbau menjadi salah satu yang paling banyak diburu pembeli. Sebab, tahun baru Imlek nanti merupakan tahun dengan lambang shio kerbau.

"Kami juga menerima pesanan di bulan Imlek kali ini. Beberapa ada yang pesan Scarf sama masker juga khas Shio Kerbau. Tapi ada juga yang full motif 12 shio," imbuhnya.

Karena keunikannya, Batik Shio telah merambah hampir di seluruh pangsa pasar Indonesia. Tidak hanya warga Tionghoa, batik ini juga banyak digemari oleh semua masyarakat khususnya pecinta kain batik.

"Pemasarannya, sudah banyak ke berbagai daerah. Mulai Jawa, Sulawesi hingga Papua. Saat ini kita menggunakan platform media sosial dan e-cammers untuk pemasarannya," paparnya.

Berkaitan dengan harga jualnya, cukup bervariasi. Jenis aksesoris seperti masker, kantong angpao mulai Rp 25 ribu hingga Rp 80 ribu. Sedangkan untuk tas mulai Rp 150 ribu hingga Rp 800 ribu.

Untuk kain dengan metode batik cap mulai harga Rp 480 ribu sedangkan untuk kain batik tulis mulai harga Rp 1,5 juta.


Topik

Gaya Hidup



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Pipit Anggraeni