TULUNGAGUNGTIMES - Akibat guyuran hujan lebat selama beberapa hari terakhir, berbuah bencana banjir di beberapa kecamatan di Tulungagung.
Banjir selain merusak infrastruktur seperti talut dan tanggul, juga merusak ratusan hektar sawah. Sawah yang rusak berada 31 desa yang tersebar di 9 kecamatan.
Baca Juga : Air Wudu di SDN Purwantoro 6 Jadi Bagian Konservasi Air
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suprapti saat dikonfirmasi mengatakan selain tanaman padi, banjir juga merusak tanaman bawang merah.
“Kita sudah ke lapangan dan sudah kita data,” ujar Suprapti.
Luasan lahan padi yang rusak mencapai 876 hektar, sedang lahan bawang merah sebanyak 0,39 hektar.
Kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Rejotangan. Banjir merendam sebanyak 281 hektar tanaman padi di 13 desa.
Lalu disusul di Kecamatan Kalidawir yang merendam 280 hektar di 6 desa. Terluas di Desa Domasan mencapai 140 hektar. Rata- rata tanaman padi yang terendam berusia 14-40 hari.
Sedang tanaman bawang merah berada di Desa Ngrance Kecamatan Pakel seluas 0,14 hektar. Lalu di Desa Kendal seluas 0,25 hektar. Usia tanaman baru 14-50 hari.
Baca Juga : Ditargetkan Ada Kejelasan Pekan Ini, Bagaimana Akhir Nasib Pasar Besar Kota Malang?
Secara teknis penentuan kerusakan tanaman baru bisa ditentukan jika terendam selama 5 hari. Jika terendam selama 1 hari saja, tanaman belum bisa dikatakan rusak.
Pihaknya sudah menjamin kerusakan dari tanaman petani dengan asuransi petani. Program ini sudah berjalan.
“Kalau petani ikut (asuransi petani) maka ada penggantian dari kerusakan,” katanya.
Sedang untuk yang belum ikut asuransi pertanian, jika tanaman padi yang terendam benar-benar rusak dan harus tanam ulang, maka akan diusahakan bantuan benih.