MALANGTIMES – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), disosialisasikan Staff Ahli Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Suyono MPd, secara daring kepada seluruh fakultas di UM, beberapa waktu lalu. Ya dalam sosialisasi itu, terungkap jika nantinya para mahasiswa bisa menempuh pelajaran di luar kampus.
Dijelaskan Prof Dr Suyono MPd lebih lanjut, jika memang hal tersebut (belajar di luar kampus) masuk dalam program MBKM. Selama tiga semester, para mahasiswa diberikan kesempatan untuk bisa belajar di luar kampus namun tetap dengan ketentuan yang telah diatur sesuai dalam program MBKM.
Baca Juga : Selain Tingkatkan IPM, PKBM Diharapkan Tekan Pernikahan Anak di Lumajang
Kesempatan untuk belajar di luar kampus, akan diberikan selama tiga semester. Dan setiap semester ketika belajar di luar kampus, sama halnya menempuh atau setara dengan 20 SKS.
Dalam program MBKM memiliki delapan indikator bentuk kegiatan. Kegiatan tersebut atara lain pertukaran mahasiswa, magang atau bentuk kegiatan praktik kerja, asistensi mengajar dan satuan pendidikan, penelitian, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi atau proyek independen, dan pembangunan desa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.
“Kegiatan MBKM ini harapannya memberi kesempatan kepada kita semua untuk berinovasi, untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang bervariasi, yang tidak mengekang, yang tidak kaku," sambung beliau menyambut pembukaan sosialisasi.
“Semuanya sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,” lanjutnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika program ini merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang diharapkan melalui program ini, Kemendikbud dapat meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia.
“Tampaknya ini merupakan kegiatan yang terus-menerus dilakukan, karena dilihat dari tujuannya sangat baik,” ungkap pria yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama UM itu.
Baca Juga : Dosen Teknik Elektro Polinema Lakukan Penelitian 3D Printing
Pada pogram MBKM ini, sama sekali tidak memungut Uang Kuliah Tunggal (UKT) tambahan. Sehingga, jika nantinya terdapat kebutuhan tambahan yang diperlukan mahasiswa dalam mengikuti suatu kegiatan, maka hal tersebut di luar tanggung jawab pihak kampus.
Karena itu, pihaknya meminta agar para mahasiswa aktif untuk berkomunikasi dengan dosen pengajar, sehingga dalam proses jalannya MBKM berjalan dengan lancar.
“Jadi intinya, mahasiswa harus aktif komunikasi dengan dosen pengajar akademik dan pimpinan jurusan untuk mengembangkan proposal dan melaksanakan kegiatan merdeka belajar ini dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.