INDONESIATIMES - Seiring dengan kabar menyurutnya pengguna pesan aplikasi chatting WhatsApp (WA) di Indonesia, lantaran kebijakan privasi baru, kini muncul aplikasi baru.
Aplikasi ini seakan menjadi pemersatu dari berbagai platform aplikasi chatting. Mulai dari WA, Signal, Telegram, Instagram Direct, Facebook Messenger, Slack, Twitter, hingga yang paling menarik iMessage.
Baca Juga : Jumlah Download WhatsApp di Indonesia Dilaporkan Menurun, Telegram & Signal Melonjak Pesat
Dilansir dari berbagai sumber, aplikasi tersebut bernama Beeper, yang dikembangkan oleh CEO dan pendiri pionir smartwatch Pebble, Eric Migicovsky. Melalui aplikasi chat universal ini akan ada setidaknya 15 platform chat di satu atap.
Menurut Migicovsky, pengembangan pada aplikasi universal ini terhubung dengan platform chat lainnya menggunakan jembatan khusus yang bertujuan mengirimkan pesan secara bolak-balik.
Menariknya, platform iMessage yang selama ini hanya eksklusif untuk produk Apple, kini bisa diakses di Android, Windows dan Linux melalui aplikasi Beeper. Namun, pengaksesan iMessage di Beeper cukup rumit.
Melalui laman FAQ di situs Beeper dijelaskan, bahwa pengguna yang memiliki Mac yang selalu aktif bisa menginstal aplikasi Beeper untuk Mac yang berguna sebagai jembatan. Tapi, jika kalian tidak punya Mac, akan lebih ribet lagi. Beeper bahkan rela mengirimkan iPhone 4S yang sudah berada di-jailbreak dengan aplikasi Beeper di dalamnya agar berfungsi sebagai jembatan.
Pengguna aplikasi yang diinstal di iPhone akan membaca dan menulis file database di mana pesan iMessage pengguna disimpan. iPhone kemudian mengenkripsi pesan dengan kunci milik pengguna dan dikirim ke jaringan Beeper, namun dipastikan Beeper tidak akan membaca pesan pengguna.
Sayangnya, bagi kalian yang ingin menggunakan platform Beeper ini harus membayar biaya berlangganan USD 10 tiap bulannya.
Baca Juga : Penggunanya Ribut Pindah ke Telegram hingga Signal, ini Kata Bos WhatsApp
Nah, 15 platform chat yang saat ini didukung Beeper di antaranya, WhatsApp, Facebook Messenger, iMessage, Android Messages, Telegram, Twitter, Slack, Hangouts, Instagram, Skype, IRC, Matrix, Discord, Signal dan Jaringan Beeper.
Seperti diberitakan sebelumnya, WA yang merupakan salah satu aplikasi chatting terpopuler di dunia ini menjadi perbincangan lantaran kebijakan privasi baru. Alhasil, banyak penggunanya yang memilih untuk berpindah ke aplikasi lain, seperti Telegram, BIP, hingga Signal.
Kebijakan privasi itu membuat banyak pengguna WA resah lantaran data harus disambungkan ke Facebook. Jika tidak setuju, pengguna akan diberikan pilihan untuk menghapus akun.
Rencananya, kebijakan baru ini akan diberlakukan mulai 8 Februari 2021 mendatang. Namun, karena banyak pihak yang memprotes dan mengkritik kebijakan ini, WhatsApp kemudian memilih untuk menundanya selama 3 bulan sampai 15 Mei 2021 mendatang.