INDONESIATIMES- Aplikasi chat WhatsApp belakangan ini memang menjadi sorotan.
Pasalnya, WhatsApp telah membuat kebijakan privasi baru yang dinilai meresahkan penggunanya.
Baca Juga : Banjir Kritikan Pengguna, WhatsApp Putuskan Tunda Aturan Kebijakan Privasi Baru
Kebijakan itu yakni para pengguna harus menghubungkan datanya ke Facebook.
Jika tidak menyetujui, pengguna akan diberi pilihan untuk menghapus akun.
Munculnya wacana kebijakan baru ini lantas membuat banyak pengguna WhastApp yang berpindah ke aplikasi chat lain seperti Telegram dan Signal.
Terkait hal ini, Global Head WhatsApp, Will Cathcart akhirnya angkat bicara.
Ia menegaskan perusahaan sangat serius terhadap privasi dan keamanan obrolan.
Pembaruan itu diklaim tak akan mempengaruhi privasi pesan pribadi pengguna dengan teman dan keluarga dengan cara apa pun.
Melansir melalui Business Line, Cathcart menyadari jika pembaruan ini telah menyebabkan kebingungan.
Namun, pihaknya telah melakukan segala cara untuk meyakinkan pengguna jika data mereka tidak disalahgunakan.
"Anda dapat memberi tahu bahwa pesan dan panggilan Anda dilindungi karena mereka ditandai 'terenkripsi ujung ke ujung' di bagian atas setiap obrolan," kata Cathcart.
Baca Juga : YouTube Mulai Uji Coba Fitur Belanja Langsung dalam Video
Lebih lanjut, ia menjelaskan alasan mengapa pengguan diwajibkan menyetujui kebijakan privasi baru itu.
Ia berkata hal ini karena akan banyak pengguna yang menggunakan akun bisnis di masa depan.
"Tidak semua orang dapat berbicara dengan akun bisnis hari ini, tetapi beberapa akan berbicara di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengetahui opsi ini," ujarnya.
Cathcart lantas kembali menjelaskan alasan WhatsApp berbagai data kepada Facebook. Salah satu alasannya adalah WhatsApp telah menjadi bagian dari Facebook selama bertahun-tahun.
Kendati demikian, ia menegaskan pihaknya tetap tidak bisa melihat pesan pribadi pengguna dengan teman dan keluarga, begitu pula Facebook.
Selain itu, WhatsApp juga tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim SMS atau menelepon penggunanya, serta tidak membagikan kontak dengan Facebook atau aplikasi lain yang ditawarkan Facebook.