MALANGTIMES - Kerja sama peningkatan produksi susu sapi antara Pemerintah Kabupaten Malang dengan Cina berlanjut. Bahkan saat ini tengah berlangsung pengiriman produk dari Cina tersebut. Hanya saya dikarenakan kondisi pandemi, bukan sapinya yang diimpor, melainkan hanya spermanya saja.
Untuk diketahui, kerja sama yang dituangkan dalalm Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dengan Shandong University, Cina di bidang peternakan sapi perah. ”Saat ini kita (Pemkab Malang) sedang proses untuk impor bibit dari Cina, namun karena waktu dari Shandong University datang ke sini (Kabupaten Malang) itu katanya kita tidak perlu impor sapinya. Jadi cukup semen beku atau sperma sapi dari sana saja,” ungkapnya saat ditemui awak media di Pringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang, Sabtu (16/1/2021).
Baca Juga : Banyak Petambak Udang di Bangkalan Belum Kantongi Izin Usaha
Seperti yang sudah diberitakan, MoU antara Pemkab Malang dengan Cina itu, mencuat sejak akhir tahun 2020 lalu. Saat itu Sanusi mengklaim telah menjalin kerja sama dengan Shandong University, Cina untuk meningkatkan produksi sapi perah.

Namun, karena adanya status pandemi Covid-19, kerja sama yang telah terjalin tersebut akhirnya tertunda. Hingga akhirnya, pada awal tahun 2021 MoU itu dikabarkan berlanjut.
”Semen beku dari Cina itu akan dikawinkan, disuntikkan di sini (Kabupaten Malang). Nanti dikawin silangkan dengan sapi lokal, sehingga cepat adaptasinya. Nantinya anakan sapi yang dihasilkan itu sudah hasil dari sana (sapi Cina),” ungkapnya.
Menurutnya, semen beku tersebut juga bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin dari sapi yang dihasilkan. ”Semen beku atau sperma sapi dari Cina itu sudah dilakukan sexing spermatozoa. Jadi spermanya sudah ada 2, jantan dan betina. Kalau mau betina ya lahirnya nanti 99 persen betina,” terangnya.
Sejauh ini, diterangkan Sanusi, salah satu penghasil susu sapi perah, tepatnya di PT Greenfields Indonesia, yang berlokasi di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang sudah mulai mencoba untuk merealisasikan kawin silang sapi lokal dengan Cina tersebut.
Baca Juga : Digempur Covid-19, Perolehan Pajak Reklame di Kabupaten Malang Malah Meningkat
”Ada, tapi punya Greenfields, banyak antara 5 ribu ekor di sana,” terang Sanusi saat ditanya apakah sudah ada sapi hasil semen dari China di Kabupaten Malang.
Nantinya, jika sapi produk dari China itu sudah masif di Kabupaten Malang, Sanusi memprediksi bakal bisa mendongkrak produksi sapi perah yang ada saat ini. ”Kalau di Cina bisa menghasilkan susu 42 liter, tapi sapi Cina yang ada di Greenfields itu 35 liter. Sedangkan sapi lokal biasanya paling tinggi hanya bisa menghasilkan sekitar 20 liter, paling banyak segitu,” tandasnya.