KOTA BATU- Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), untuk bangkit di masa pandemi Covid-19.
Bertajuk Virtual Expo Kabupaten Malang digelar di area Lippo Plaza (Batos) lantai 1, mulai 24-26 Desember 2020. Salah satu peserta pelaku usaha UMKM adalah Achmad Riduwan. Ia ikut menyemarakkan kegiatan pameran dengan memajang produk andalan berupa abon tulang ikan lele.
Baca Juga : Jadi Buyer, Indomaret Dukung Kemajuan UMKM Kabupaten Malang
Pria yang mengaku hobi memancing ini membeberkan kalau membuat abon tulang ikan lele sangat mudah. Serta cara pembuatan abon ikan juga sederhana.
Bagaimana caranya...? Langkah pertama, pisahkan duri dan daging ikan lele. Tulang ikan lalu dipresto dan digiling. Kemudian, tahapan selanjutnya yaitu bahan dicampuri bumbu rempah. Di antaranya adalah: bawang, brambang, garam, gula, kuah santan, dan kemiri.
Semua bahan olahan setengah jadi, disangrai. Kemudian, dipanaskan dengan minyak goreng. Lalu, diangkat dan dispiner (dihilangkan minyaknya). Dan terakhir bahan dioven biar benar-benar kering. Serta dikemas secara apik. "Rahasia tidak ada pengawet. Satu kilogram tulang, butuh 3 kilogram iklan lele. Ingat, goreng selama satu jam dengan pengapian sedang. Abon ikan lele bertahan sampai 7 bulan. Bisa dicampur dengan nasi hangat. Olahan lain yaitu dibuat pangsit. Dan abon baik buat makanan bayi," kata suami dari Khusnul Khotimah ini.
Harapan ke depan, pemilik bisnis ILUN aneka olahan ikan lele bisa lebih banyak dikenal masyarakat luas. Sebab, hasil ikan lele tidak hanya dibuat lalapan saja. Tapi, bisa diproduksi inovasi lain.
Baca Juga : Libur Nataru, ini Sederet Produk yang Alami Kenaikan Harga di Pasar-Pasar Kota Malang
"Biar lebih dikenal masyarakat dan wisatawan. Sebab, ikan lele tidak hanya buat pecel saja. Tapi, bisa dijadikan olahan abon. Bagus juga buat kalsium," pungkas ayah dari Moch Khoirul Ilmi di sela-sela kegiatan acara pameran yang juga Ketua Kelompok Pengelola Ikan Lele ini.