Peryaan Natal tinggal menghitung hari. Di tahun ini, umat yang merayakan harus menjalani dengan suasana yang berbeda. Pasalnya, kondisi pandemi Covid-19 mengharuskan pelaksanaan dilakukan dengan pembatasan. Di samping juga, setiap gereja yang menggelar ibadah tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan.
Wali Kota Malang Sutiaji bersama Forkopimda meninjau langsung kesiapan hingga penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di area tempat ibadah, dan persiapan Pos Pengamanan, hari ini (Selasa, 22/12/2020).
Baca Juga : Apel Operasi Lilin 2020, Kapolres Ngawi Tegaskan Wujudkan Simkamtibmas yang Aman
Dari hasil peninjauannya di beberapa tempat ibadah, Sutiaji menyebut mayoritas gereja telah memenuhi aturan protokol kesehatan. Namun, ia menegaskan terkait kuota pelaksanaan ibadah bagi jemaat yang dibatasi maksimal sebanyak 190 orang.
"Prinsipnya beliau-beliau (pengelola gereja) memang patuh dan taat pada SE (Surat Edaran) yang kita berikan. Kalau tempatnya kapasitas lebih dari 1.000 maksimal kita batasi 190 saja. Kalau tempatnya kecil, kita pakai batas hitungan persentasi 20 persen maksimal," jelasnya.
Terkait dengan fasilitas protokol kesehatan di area tempat ibadah, dikatakan Sutiaji, telah dipenuhi. Rata-rata, setiap gereja telah menyiapkan alat ukur suhu, alat cuci tangan dengan sabun maupun hand sanitizer.
Penjagaan juga dilakukan di pintu masuk, ketika ditemui jemaat yang tidak patuh aturan maka dilarang masuk ke area ibadah.
"Kalau di sini (Gereja Katredal Ijen) malah sudah di daftar, jadi online pakai barcode. Orang-orang yang mau jamaah di sini sudah dikunci tidak boleh selain yang sudah terdaftar itu. Tapi, pada prinsipnya setiap gereja-gerena sudah taat pada SE yang kami berikan," imbuhnya.
Selain terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19, hal yang juga menjadi fokus dalam tinjauan ke tempat-tempat ibadah kali ini berkaitan juga dengan pengamanan tindak kriminalitas. Karenanya, ia mengimbau bagi semua pengelola ibadah untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga : Perayaan Nataru, Satgas Covid-19 Kabupaten Malang Sediakan 3.600 Rapid Test Antigen
"Saya titip pada semua jemaat, kepada Romo maupun Uskup untuk menjaga keamanan dua-duanya. Kemanan protokol covid maupun keamanan dari jemaat yang lagi menjalankan ibadah. Kehadiran kami di sini, meyakinkan dan memberikan jaminan kepada jemaat bahwa kami sepenuhnya total akan menjaga kemanan bagi para jemaat yang lagi melaksanakan ibadah," tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, menambahkan, salah satu yang akan menjadi fokus utama dalam pengamanan Nataru nantinya juga berkaitan adanya tindak aksi terorisme.
Pihaknya memastikan, setiap petugas akan ditempatkan untuk menjaga area ibadah. Mulai dari area pintu masuk dengan melakukan checking door hingga chek kendaraan bagi jemaat.
"Nanti yang gereja besar kita siapkan chek door, anggota nanti yang di pintu-pintu itu disiapkan juga security metal detector. Gereja yang umatnya banyak ini maksimal 190, kendaraan kita siapkan seperti pengecekan deteksi keamanan," ungkapnya.