Puluhan orang dengan mengenakan baju koko dan bersongkok, Jumat (18/12/2020) berkumpul di Alun-Alun Jember ba'da Salat Jumat, mereka mengatasnamakan Aliansi Umat Islam (AUI) Jember yang akan berunjukrasa dan menyampaikan aspirasinya di halaman Mapolres Jember.
Sebelum berangkat menuju Mapolres Jember dengan melakukan long march (jalan kaki), terlihat Kapolsek Patrang Jember Iptu Agus Solihin Wijaya memberikan arahan dan imbauan kepada peserta aksi untuk tidak bergerombol dan mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga : Maksimalkan Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021, Polresta Banyuwangi Gelar Rakor Eksternal
“Untuk bapak-bapak, mohon untuk tidak bergerombol, kita semua tahu, saat ini Jember masuk sebagai zona merah covid-19, jangan sampai sepulang aksi ada cluster penyebaran covid-19, selalu tetap menggunakan masker, dan usai menyampaikan aspirasi, agar langsung pulang dan mencuci tangan,” ujar Iptu Agus Solihin Wijaya melalui megaphone ditangan.
Usai mendapat imbauan dari Kapolsek Patrang, massa pun berjalan tertib menuju Mapolres Jember yang berjarak 600 meter dari Alun-Alun Jember, di depan Mapolres, massa menyampaikan aspirasinya dengan menuntut keadilan bagi Habib Rizieq Shihab (HRS) serta mengusut tuntas penembakan kepada 6 Mujahid yang terjadi di tol Cikampek.
“Bebaskan Habib Rizieq, hapus tuduhan kasus kerumunan yang terjadi di daerah Petamburan Jakarta, dan usut tuntas kasus penembakan yang menewaskan 6 Mujahid di Tol Cikampek,” ujar Imam Taufik salah satu peserta aksi saat membacakan sikap.
Usai melakukan orasi, massa menggelar doa bersama dan berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan. “Kami cinta Indonesia yang berlandaskan Pancasila, mengharapkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, Allahu Akbar Allohu akbar,” ujar peserta aksi lainnya.
Usai membacakan orasi dan doa bersama, massa membubarkan diri dengan tertib, serta mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.
Baca Juga : Nekat Gelar Perayaan Tahun Baru di Kota Malang, Izin Hotel Bisa Dicabut
Wakapolres Jember Kompol Wendy Syaputra, kepada wartawan mengatakan, bahwa pihak Polres Jember hanya bertugas untuk menjaga kondusifitas dan stabilitas keamanan wilayah, dan memberikan kesempatan kepada massa untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kami hanya menjaga keamanan dari penyampaian aspirasi dari kelompok massa yang dilakukan di depan Mapolres Jember, dimana mereka massa membacakan sikap atas kasus yang ditangani Polda Metro Jaya,” ujar Wakapolres.
Aksi ini sendiri mendapat pengamanan sedikitnya 300 personil, serta menyiagakan mobil water canon. "Agar pelaksanaan aksi dapat berjalan lancar. Dari awal pelaksanaan terpantau aman, karena ini di masa pandemi (covid-19), kita juga mengimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkas Wakapolres. (*)
