Banjir kembali menggenangi wilayah Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun tepatnya di beberapa dusun yang ada di Desa Ngadirejo. Ketinggian air yang menggenangi ruas jalan hingga setengah meter.
Akibat banjir tersebut banyak pengguna jalan yang menggunakan mobil harus putar balik untuk menghindari mogok karena tingginya air di ruas jalan penghubung Caruban-Madiun tersebut.
Namun ada beberapa pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor nekat menerjang banjir, akhirnya terjebak banjir hingga motornya mogok dan harus didorong di tengah genangan air.
Menurut Yahman warga Dusun Pojok menjelaskan, bahwa Dusun Pojok sudah menjadi langganan banjir tiap memasuki musim hujan, selain curah hujan yang tinggi banjir juga karena luapan dari Kali Uluh yang ada di perbatasan dengan Desa Dimong.
"Yang parah itu banjir tahun kemarin mas, banjirnya hingga memasuki rumah saya," jelasnya.
Yahman menambahkan, banjir di tikungan Desa pojok meski tingginya mencapai setengah meter tapi hanya 2 atau 3 jam sudah surut.
"Banjir di sini tidak pernah lama mas, paling 2 sampai 3 jam sudah surut," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Madiun sendiri jauh-jauh hari sebelum memasuki musim hujan datang sudah gencar melakukan normalisasi kali.
Bekerja sama dengan BPBD dan pihak terkait pengerukan dilakukan menggunakan alat berat. Tapi, karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan banjir kembali menggenangi wilayah Kecamatan Wonoasri tersebut.