Dampak pandemi covid-19 juga dirasakan para pedagang burung di Kabupaten Madiun.
Salah satunya Didik, pedagang burung yang mengaku sudah berjualan 5 tahun lebih di pasar burung Caruban. Dalam sehari, burung dagangannya hanya terjual 1 sampai 2 saat pandemi covid-19 ini.
"Sekarang sepi, Mas. Apa lagi diperketat lagi ini. Kadang hanya laku 1 burung," keluhnya.
Sebelum adanya pandemi, Didik mengaku hasil berjualan burung cukup untuk keluarganya. Sehari bisa laku 6 sampai 8 ekor burung.
Didik bukan asli warga Caruban. Dia tinggal di Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten ngawi. Tiap harinya ia jualan di pasar burung Caruban dengan jarak tempuh sekitar 10 kilometer, kecuali hari pasaran Wage ia berjualan di Pasar Moneng.
Dengan sepeda motornya, Didik membawa lebih 20 burung beserta sangkar. Pada Sabtu seperti sekarang ini, biasanya dagangan Didik laku banyak karena di Pasar Burung Caruban selalu ada lomba burung dan mengundang banyak penonton. Tapi, menurut Didik, Sabtu ini kebetulan lomba burungnya libur.