Prestasi membanggakan kembali diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar. Kali ini di sektor peternakan, Kabupaten Blitar menjadi yang terbaik di Jawa Timur (Jatim) sebagai daerah penyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi dari Produk Asal Hewan.
Kabupaten Blitar menjadi yang terbaik kedua di Jatim sebagai penghasil PAD Produk Asal Hewan. Baik Produk Pangan Asal Hewan maupun Produk Non Pangan Asal Hewan. Peringat pertama diraih Kabupaten Jombang.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Surabaya Prioritaskan APBD 2021 untuk 12 Prioritas Pembangunan
PAD Produk Asal Hewan ini masuk dalam PAD yang dikelola Pemerintah Provinsi Jatim. Adapun di tahun 2020 ini PAD Produk Asal Hewan yang dihasilkan Kabupaten Blitar sebanyak Rp 765.357.500.
Penghargaan daerah penghasil PAD Provinsi dari Produk Asal Hewan terbaik diserahkan Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jatim Budi Sarwoto kepada Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar Adi Andaka, Kamis (10/12/2020) kemarin, di Malang.
Penghargaan ini diserahkan di acara Pertemuan Pembinaan Hygiene Sanitasi Pada Unit Usaha Produk Hewan Tahun 2020 yang digelar Dinas Peternakan Provinsi Jatim.
“Penghargaan diserahkan di Malang, diterima langsung oleh Bapak Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar drh Adi Andaka,” ungkap Sekretaris Disnakkan Kabupaten Blitar, drh Yudha Satya Wardhana, Jumat (11/12/2020).
Dikatakan Yudha, keberhasilan Kabupaten Blitar sebagai penyetor terbaik kedua PAD Produk Asal Hewan tak lepas dari upaya Disnakkan dalam membina masyarakat di bidang budidaya peternakan dan produk pangan asal hewan. Pembinaan ini berjalan sukses, para peternak berhasil beternak dengan baik dan dalam perkembanganya menjadi sangat produktif.
Pembinaan tersebut meliputi sosialisasi budidaya beternak yang baik. Pembinaan juga meliputi sosialisasi kesehatan hewan agar hewan yang dipelihara terjaga kesehatannya.
“Kita mendorong peternak untuk memproduksi ternak sebanyak-banyaknya. Hasilnya populasi unggas, kambing, sapi, di daerah kita cukup tinggi. Kondisi membuat PAD Produk Asal Hewan kita juga menjadi cukup tinggi. PAD ini kita setorkan ke Pemprov Jatim,” terangnya.
Beberapa jenis produk asal hewan yang menghasilkan PAD, diantaranya telur dan daging yang dikirim ke luar kota dan luar provinsi. PAD juga dihasilkan dari ternak hidup, seperti sapi dan kambing.
Baca Juga : Peringati Hari Jadi, PDAM Kota Malang Berbagi dengan Anak Yatim Piatu
“Selain produk pangan seperti telur dan daging, hewan juga menyumbang PAD untuk provinsi. Untuk hewan, kambing dan sapi dari Kabupaten Blitar ini banyak keluar jelang hari raya kurban kemarin. Dikirim ke luar Blitar dan luar Provinsi,” paparnya.
Yudha menambahkan, produk pangan asal hewan yang akan dikirimkan ke luar kota dan luar provinsi ada mekanismenya. Produk-produk tersebut harus dilengkapi dengan surat-surat.
“Nah, sebelum surat-surat itu dilengkapi ada pemeriksaan. Baik pemeriksaan hewannya maupun pemeriksaan bahan asal hewan (produknya),” jelasnya.
Ditemui di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Disnakkan Kabupaten Blitar drh Wasis Gunawan, menyampaikan, PAD Provinsi dari Produk Asal Hewan diperoleh dari retribusi pengiriman. Sejauh ini produk asal hewan dari Kabupaten Blitar telah menembus pasar luar kota, luar daerah bahkan DKI Jakarta.
“Retribusi ini antar daerah di Jawa Timur, antar pulau dan antar provinsi. Kita juga kirim ke Madura. Produk asal hewan kita yang banyak itu telur dan daging,” pungkas Wasis.