Dalam Pembahasan terkait perencanaan Detail Enggineering Design (DED) pembangunan Pasar Besar Kota Batu, pihak Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Kota Batu merasa kecewa. Pasalnya, pihak HPP Kota Batu merasa tidak pernah dilibatkan terkait pembahasan DED.
Salah satu perwakilan HPP Kota Batu yang ikut dalam rapat pembahasan DED pasar di Kantor DPRD Kota Batu, Heri Setiawan mengaku kecewa dikarenakan pihaknya tidak dilibatkan dalam pembahasan ini. Terlebih terkait pemaparan DED yang tidak terperinci.
Baca Juga : Pembangunan Pasar Pon Tahap Finishing, Bupati Trenggalek Ingin Awal Tahun Bisa Ditempati Pedagang
"Intinya permasalahan itu terjadi karena kami tidak pernah dilibatkan secara langsung terkait pembahasan ini. Kekecewaan kami karena adanya perubahan ukuran bedak dari sebelumnya. Bedak saya kan ukurannya 3x5 meter, nah saat dilihat di denah bedak baru ukurannya 2x5 meter. Ini yang harus dibicarakan bersama agar ada titik temu," ujarnya.
"Kami dari pihak pedagang sebetulnya setuju pembangunan pasar, hanya saja kami perlu pemaparan yang jelas dan terperinci terkait denah bedak dan posisi masing-masing bedaknya di mana. Jika tidak ada pemaparan yang jelas yang kita kebingungan toh," tambahnya.
Saat ditanyai terkait beberapa pedagang yang memiliki bedak lebih dari satu, Heri membenarkan hal tersebut.
"Ya memang ada, tapi saya tidak tahu nama-namanya karena namanya banyak. Jadi Pemkot belum punya Perda yang mengatur hal itu. Sebenarnya Perda pengaturan harus punya. Sekian orang maksimal sekian meter, jadi jangan menyalahkan yang beli. Dan itu nanti akan dibahas juga karena ini kan pasar baru, nanti biar akan diatur secara adil. Yang penting dibangun dan tata dengan baik kemudian jangan ada unsur lain yang nantinya mengacau," jelasnya.
Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi menjelaskan, terkait awal pemaparan DED yang dilakukan pihak Pemkot Batu tidak pernah melibatkan dari pihak HPP.
"Terkait pembahasan DED ini kan seharusnya harus ada pihak dari pihak pedagang agar komunikasi berjalan dengan lancar. Memang dari pihak pedagang sendiri merasa kecewa karena tidak pernah dilibatkan terkait pembahasan DED ini," ujarnya usai pembahasan DED pembangunan pasar di kantor DPRD Kota Batu, Senin (7/12/2020).
Baca Juga : Pemekaran Kota Batu, Diperkirakan 65 Ribu Warga Bakal Ganti KTP
Asmadi berharap, dalam pembahasan DED ini harus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak terkait. Pihaknya juga akan selalu menjadi mediator agar perencanaan Dinas PUPR dengan HPP berjalan dengan baik.
"Tadi kita sudah membahas bersama dengan pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluarnya. Dan rencananya nanti akan diagendakan lagi masalah ini agar ada titik temu agar tidak ada yang saling dirugikan. Nanti kita lihat perencanaannya seperti apa dan jumlah gang ada berapa. Nanti kita list pedagang yang memiliki SK," ujarnya.
Terkait selentingan pedagang yang memiliki bedak lebah dari satu, Asmadi membenarkan kabar tersebut. Menurutnya hal seperti tidak seharusnya terjadi dan harus diberlakukan secara adil dan merata.
"Ya kalau mikirin kayak gitu, kapan pembangunan ini dikerjakan. Janganlah berpikir secara pribadi. Kita harus mementingkan kepentingan umum. Toh pasar ini milik bersama," ujarnya.