Hari terakhir masa kampanye yang jatuh pada Sabtu (5/12/2020) dimanfaatkan tim pemenangan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Malang Heri Cahyono-Gunadi Handoko, yakni Malang Jejeg, dengan deklarasi siap menang.
Pernyataan sikap deklarasi untuk menang disampaikan langsung oleh tim manajemen Malang Jejeg di posko pemenangan yang berlokasi di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Konferensi pers yang bertajuk "Kampanye Telah Usai, Pemilukada Damai, Seduluran Salawase" itu dihadiri Ketua Dewan Pembina Malang Jejeg Anto Baret; Ketua Tim Manajemen Malang Jejeg Soetopo Dewangga, dan Ketua Tim Kerja Malang Jejeg Andreas.
"Pesta demokrasi bukanlah ajang untuk memecah belah masyarakat. Jangan sampai di perhelatan ini kita jadi musuhan," pesan Anto Baret.
Anto Baret juga berharap kepada KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Malang dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Kabupaten Malang agar bekerja seadil-adilnya.
"Karena saya yakin kalau pilkada ini dimenangkan oleh bupati yang curang, tidak akan membawa keberkahan. Kejujuran membawa keberkahan. Keberkahan membawa kedamaian dan ketenangan," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Malang Jejeg Andreas mengatakan bahwa di akhir masa kampanye, harus tercipta Pilkada Kabupaten Malang yang damai tanpa ada saling menjatuhkan satu sama lain.
"Pada akhir masa kampanye ini, kami menyatakan sikap mengikuti pilkada dengan damai dan penuh kecintaan. Kabupaten Malang tanah kita. Di sini kita lahir. Di sini kita hidup dan di sini juga mungkin kita mati," ungkapnya.
Sedangkan Ketua Tim Manajemen Malang Jejeg Soetopo Dewangga mengungkapkan bahwa Malang Jejeg sejak awal sesuai dengan visi pertama, yakni jejeg moral. Seotopo berharap masa tenang yang akan dimulai sejak besok Minggu (6/12/2020) diharapkan berjalan dengan kondusif.
"Di masa tenang ini kami berharap bisa menjaga situasi kondusif sampai pemungutan suara 9 Desember. Semata-mata agar semua pihak menjaga situasi kondusif, tidak berpotensi mencederai pilkada. Mari kita usung kedamaian di antara kita, seduluran selawase," ucapnya.
Soetopo juga menegaskan bahwa Malang Jejeg diharapkan dapat menjadi pengharapan dan doa bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Malang agar segala ucapan dan tindakan dapat berjalan dengan memiliki prinsip yang jejeg. "Malang jejeg akan mengatasi segala permasalahan yang merugikan masyarakat," tandasnya.
Di akhir konferensi pers, Soetopo mengatakan bahwa gerakan Malang Jejeg tidak akan berhenti pada kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2020.
"Gerakan Malang Jejeg siap menang. Arti kemenangan bagi kami adalah kemenangan rakyat. Bukan kemenangan bupati maupun oligarki," pungkasnya.