Nama Tengku Zulkarnain diketahui sudah tidak ada lagi dalam jajaran kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Diketahui, di MUI Tengku Zulkarnaen sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal dalam dua periode.
Terkait hal ini Tengku Zul pun akhirnya angkat bicara. Ia mengaku legowo tak lagi jadi pengurus dari MUI.
Baca Juga : Ketua Demokrat AHY Turun Gunung, Intruksikan Seluruh Kader Menangkan Paslon MAJU
"Kan harus ada regenerasi. Saya merasa cukuplah, 10 tahun jadi wasekjen. Jadi saya pikir cukuplah, apalagi saya tidak dari organisasi besar awalnya, seperti MUI dan Muhammadiyah," ujar Tengku Zul.
Ia lantas mengatakan, selepas tidak jadi pengurus MUI, Tengku Zul akan lebih fokus pada kegiatan lain. Seperti berdakwah dan mengurus pesantren miliknya.
"Saya konsentrasi ke yang lain, ngurus pesantren saya dan lain-lain, dakwah lagi dengan jemaah tablig, bisa keliling dunia," katanya.
Bahkan ia menilai jika hal ini sebagai kegembiraan besar baginya. Tengku Zul juga mengaku tak mempermasalahkan hasil fatwa yang dikeluarkan MUI.
Ia yakin jika fatwa MUI akan tetap terjaga dari dulu hingga ke depan.
Baca Juga : PP Banyuwangi Dukung Ipuk-H. Sugirah karena Program Ekonomi Kerakyatan
"Kalau fatwa kan terjaga MUI dari dulu ya, ada 50-an orang yang duduk dalam memutuskan fatwa itu, jadi fatwa tetap terjaga, apalagi tiga tahun sekali ada ijtima ulama fatwa. Kalau fatwa, insyaallah nggak masalah," tuturnya.
Kendati demikian Tengku Zul memberikan pesan kepada MUI untuk tetap bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro rakyat.
"Cuma kita berharap ke depan MUI tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat, itu harapan saya," cetusnya.