Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi tahap tiga terhadap petirtaan suci Sumberbeji, Jombang. Pada ekskavasi kali ini, tim arkeolog kembali menemukan pancuran air atau jaladwara.
Situs purbakala yang berada di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang ini mulai diekskavasi pada Senin (23/11) kemarin. Temuan benda purbakala kembali ditemukan oleh tim arkeolog BPCB Jatim di hari kedua, Selasa (24/11).
Baca Juga : Belum Ada Solusi Soal Limbah Tahu, Dewan Segera Tinjau Lokasi
Temuan tersebut berupa jaladwara berbahan batu andesit. Benda purbakala ini berfungsi sebagai pancuran air di sebuah petirtaan yang biasa ditemukan di bangunan kuno era kerajaan.
"Kembali ada satu jaladwara utuh yang ditemukan, sama satu lagi berbentuk pecahan," kata Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho kepada JatimTIMES, Kamis (25/11) pagi.
Diungkapkan Wicaksono, kedua benda kuno itu ditemukan di kolam sisi selatan. Dua jaladwara ini ditemukan dalam kondisi terlepas dari struktur dinding pada kolam atau petirtaan. Posisi jaladwara ditemukan di kedalaman 80 sentimeter terkubur lumpur dasar kolam.
Jaladwara tersebut berbentuk makara, yang merupakan makhluk mitologi hindu. Yakni berbentuk hewan gajah, buaya maupun rusa. Sedangkan di bagian ekor berbentuk ekor naga atau menyerupai ikan.
"Untuk bentuknya berupa makara ya, seperti banyak jaladwara sebelumnya, ukurannya sedang," ujarnya.
Temuan kali ini menambah daftar temuan Jaladwara sepanjang ekskavasi yang pernah dilakukan oleh BPCB Jatim. "Jadi ini temuan jaladwara ke 13 dari data kami, sekarang sudah di rumah pak kades," ungkapnya.
Baca Juga : Bangunan Museum Sempit, Puluhan Koleksi Terancam Rusak
Situs petirtaan suci Sumberbeji ini sebelumnya ditemukan warga di dalam embung Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang pada 23 Juni 2019. Embung tersebut sudah sejak lama menjadi sumber air warga desa setempat untuk mengairi sawah.
Temuan di Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang itu kemudian diekskavasi oleh BPCB Jatim pada 8-18 September 2019. Bangunan purbakala itu berbentuk petirtaan dengan dinding keliling persegi panjang seluas 20x17 meter persegi.
Di bagian tengah petirtaan terdapat bangunan utama berbentuk melingkar dengan ukuran 3,8 meter. Bangunan petirtaan ini tersusun dari bahan bata merah kunu berukuran masing-masing 38x23x9 sentimeter.
Struktur purbakala itu juga memiliki saluran air masuk ke bangunan utama berupa kanal air kunu di sisi barat. Dan juga, ditemukan sejumlah Jaladwara atau pancuran air, serta ditemukan patung pancuran garuda yang menempel di struktur dinding.(*)