Persoalan banjir nampaknya menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yang urung terselesaikan. Seperti kemarin (Jumat, 20/11/2020) sejumlah kawasan tergenang air akibat hujan deras yang melanda.
Meski tak berlangsung lama atau sekitar 30 menit, genangan air tersebut terjadi di beberapa titik. Diantaranya, kawasan Karangbesuki, Jl Ir Rais, Jl Soekarno-Hatta, Jl Mayjend Panjaitan hingga Jl Galunggung, dan beberapa kawasan lainnya.
Baca Juga : Entaskan Stunting, Pemkot Malang Gencarkan Kampanye Gemarikan
Terkait hal itu, Wali Kota Malang Sutiaji, menyatakan, pihaknya tengah mengupayakan menanggulangi banjir dengan pembangunan crossing (saluran lintas) untuk pembuangan air yang tepat.
Selain itu, menurutnya, Pemkot Malang juga mengupayakan pembangunan jacking. Namun belum bisa terealisasi di tahun ini lantaran masih menunggu proses hukum dari kurator.
"Sambil menunggu itu (pembangunan jacking) kami sudah berupaya melalui crossing di daerah Raya Langsep. Jadi itu dimasukkan ke gorong-gorong yang besar. Seminggu lagi itu sudah selesai," katanya, Sabtu (21/11/2020).
Sutiaji menjelaskan, beberapa kawasan yang mengalami banjir kemarin ini karena adanya persoalan terkait adanya sumbatan di aliran air, seperti di kawasan Tajinan.
"Problemnya kemarin kalau di Tajinan itu penyumbatan yang di dekat makam itu, kan sedimen. Selain pendangkalan yang sulit, kalau dikeruk rumah itu bisa roboh," jelasnya.
Baca Juga : Jelang Akhir Tahun, Bapenda Kota Malang Tingkatkan Kepatuhan WP
Sedangkan untuk kawasan Jl Ir Rais salah satu penyebab terjadinya genangan air saat hujan deras itu, kata Sutiaji, karena area tersebut masih dalam tahap pembenahan. Di situ, terdapat tumpukan sampah yang akhirnya menjadikan sumbatan dan melubernya air.
"Di Jalan Ir Rais, pasar kita kan lagi dibenahi. Waktu itu sampah-sampah kan menumpuk di situ. Tapi kami instruksikan untuk segera melakukan normalisasi sampah-sampah yang ada di sana maupun pendangkalan," tandasnya.