Tidak bisa dipungkiri, sektor perekonomian khususnya di bidang kepariwisataan menjadi bagian yang paling terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, beragam upaya telah dipersiapkan oleh Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Malang menggairahkan kembali pariwisata.
Dijelaskan Kadisparbud (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara salah satu langkah yang dipersiapkan guna mendongkrak sektor pariwisata di Kabupaten Malang, adalah dengan cara menggandeng pelaku industri pariwisata di Kabupaten Malang.
Baca Juga : 2021 Ekonomi Diprediksi Membaik, Bapenda Kota Malang Mulai Gugah Kesadaran WP
”Meskipun sekarang masih pandemi Covid-19, namun saya yakin dengan menggandeng insan pariwisata yang dinamis dan kreatif, bisa kembali mendongkrak potensi pariwisata. Saya rasa dengan adanya industri pariwisata yang kreatif akan mendorong lebih banyak lagi pelaku ekonomi kreatif, yang dapat saling bersinergi antara pelaku usaha perhotelan, rumah makan, hingga UMKM,” ungkapnya.
Langkah menggandeng para pelaku wisata ini, dimulai dengan menggelar sarasehan sekaligus peresmian dengan para pelaku industri pariwisata di Kabupaten Malang, yang dilangsungkan pada Rabu (18/11/2020).
”Meski kami bertekad untuk kembali membangkitkan potensi wisata, namun protokol kesehatan Covid-19 yang meliputi 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan akan terus kami lakukan. Dengan begitu, potensi wisata akan berkembang tanpa harus menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Kabupaten Malang,” tegasnya.
Guna merealisasi hal itu, lanjut Made, Pemkab Malang dipastikan bakal menjadi fasilitator untuk menjembatani pelaku wisata agar terus berkembang di era pandemi Covid-19. Sedikitnya bakal ada 4 sektor yang akan dioptimalkan oleh Disparbud Kabupaten Malang.
Keempat sektor itu meliputi kolaborasi antara dunia usaha dan pemerintah, pembenahan wisata berbasis ide atau gagasan kreatif, tidak terbatas pada bidang yang ditekuni atau diistilahkan dengan inovasi dan terobosan baru, dan pembangunan konsep wisata berbasis sinergitas.
”Untuk mendukung hal tersebut, kami memerlukan data pendukung serta informasi yang lengkap terkait keberadaan pelaku industri wisata. Dengan begitu Disparbud tidak akan salah langkah ketika menjadi fasilitator bagi para penggiat wisata,” ungkapnya.
Baca Juga : Ikut Buka Lahan Pembangunan Bendungan, Pjs Bupati Trenggalek: Bisa Dongkrak Perekonomian Warga
Sekedar informasi, dalam agenda sarasehan yang dilangsungkan di El Grande Hotel ini, juga turut dihadiri oleh beberapa tamu undangan. Di antaranya Ketua PHRI Kabupaten Malang ; Ketua HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia, Malang ; Ketua ASPPI Malang ; Ketua IPI Malang, Ketua GENPI Malang Raya ; GM Hotel se-Kabupaten Malang ; GM Lembah Indah ; Pemilik Rumah Makan ; Koordinator UMKM ; Duta Wisata Joko Roro Kabupaten Malang ; dan pejabat dilingkungan Disparbud Kabupaten Malang.
”Meski saat ini sedang pandemi Covid-19, namun kami yakin akan bisa melewati masa sulit seperti saat ini,” tukasnya.
Rasa optimistis yang disampaikan Made tersebut, selaras dengan realita yang terjadi saat ini. Di mana, dari hasil capaian pajak daerah di sektor wisata yakni yang meliputi pajak hotel, restoran, dan hiburan terpantau sudah mulai mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
”Dari ketiga pajak daerah di sektor wisata tersebut, satu diantaranya sudah mengalami surplus yakni pajak hiburan. Sedangkan sektor pajak hotel dan restoran targetnya hingga awal bulan ini (November 2020) sudah realisasi lebih dari 90 persen,” tutup Made yang juga menjabat sebagai Plt (Pelaksana tugas) Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kabupaten Malang ini.