Ketika masa pandemi Covid-19 menyebabkan sejumlah rumah makan turun omset bahkan sebagian memilih tutup, tidak demikian dengan Rumah Makan Mbak Ratu, yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Lumajang. Hani, pemilik rumah makan ini berusaha bertahan dengan menjaga kualitas makanan dan rasa sesuai dengan selera masyarakat Lumajang.
“Kita memang ada dampak karena pandemi ini, namun penjualan online justru jalan lebih banyak datang ke tempat kami. Sejumlah kantor yang karyawan enggan keluar karena pandemi, memilih rumah makan ini sebagai menu makan siang dan biasanya saya antar ke kantor mereka free ongkir,” kata Hani, Owner Rumah Makan Mbak Ratu.
Baca Juga : FIFGROUP Raih Brand Awareness Award di Indonesia Financial Award 2020
Diakui Hani, menu-menu populer di Lumajang menjadi andalan rumah makan miliknya untuk bisa bertahan ditengah menjamurnya rumah makan di Lumajang. Menu-menu andalan itu, diantaraya ayam goreng, ayam bakar dan ayam geprek. Ada juga bebek bakar dan bebek goreng, lele bakar dan lalapan lele. Sedangkan cumi disajikan dalam dua varian yakni cumi asam manis dan cumi bakar. Menu lainnya adalah kepiting.
“Kita tawarkan dengan harga sangat bersahabat mas, ayam geprek misalnya, kita hanya jual dengan harga Rp 12 ribu untuk satu porsi makan pasti kenyang. Untuk prasmanan pengunjung bisa pilih sendiri pada menu prasmanan kami, semuanya tidak menguras kantong dijamin puas,” kata Hani mempromosikan sejumlah menu di rumah makannya.
Diakui janda beranak dua ini, salah satu pemasukan yang cukup besar pada rumah makan miliknya, adalah pesanan catering, yang hampir setiap hari selalu ada. Biasanya untuk acara kantor, acara keluarga, bahkan ada yang untuk diserahkan ke sejumlah yayasan.
“Kalau dulu bisa sampai 700 kotak dalam seminggu, sekarang ini mulai turun menjadi sekitar 400 kotak dalam seminggu. Kami juga punya nasi berkah yang harganya hanya 5 ribuan,” kata Hani kemudian.
Nasi berkah yang dimaksud adalah nasi bungkus 5 ribuan yang biasanya dipesan oleh seseorang untuk diberikan kepada yayasan tertentu termasuk kepada abang becak.
Baca Juga : Berusia Satu Dekade, Gojek Cetak Transaksi Lebih dari Rp 170 Triliun
“Untuk nasi berkah ini, biasanya orang transver dulu ke kita. Misalnya Rp 250 ribu, kita wujudkan nasi bungkus dan kita yang mengantar ke yayasan yang mereka kehendaki, atau diberikan kepada abang becak. Kecuali yang bersangkutan mau antar sendiri, kita antar ke rumah pemasannya. Tapi lebih banyak kita yang membagikan langsung kepada sasaran yang mereka mau," ujar Hani lagi.
Hani mengaku diuntungkan oleh media sosial yang selama ini banyak membantu pemasarannya. Melalui akun facebooknya Ratuu Hunny, dan Instagram @Ratu_hunny. Pemesanan juga bisa melalui telepon dan pesan WhatsApp 081.294.509.960
Karena sekarang kegiatan masyarakat mulai makin luas dan normal, Hani menyatakan akan segera membuka cabang di sejumlah kecamatan di Lumajang, seperti Pasirian, Tempeh dan Senduro.