Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) terus berupaya meningkatkan perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir.
Diantaranya dengan gelar Pelatihan Budidaya Udang Vaname Tahap III yang dipusatkan di Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga : Pelayanan Semakin Prima, BPKP Survei Reformasi Birokrasi di Kantor Dispendukcapil Blitar
Kegiatan pelatihan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Kegiatan yang diikuti 60 peserta ini menghadirkan narasumber dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Budidaya Air Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim di Prigi Trenggalek.
Selama kegiatan berlangsung para nelayan sebagai peserta didampingi langsung oleh Bidang Perikanan Disnakan Kabupaten Blitar.
Kepala Disnakan Kabupaten Blitar drh Adi Andaka mengungkapkan, pelatihan budidaya udang vaname tahap III digelar sebagai tindak lanjut dari dua pelatihan yang digelar sebelumnya. Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan tarif perekonomian masyarakat terutama kepada para nelayan.
Pelatihan tahap III ini diisi dengan penebaran benih udang menandai dimulainya budidaya udang oleh nelayan.
“Pelatihan ini kita datangkan ahlinya dari Prigi. Kita akan adaptasikan pola-pola yang ada di Prigi dengan inovasi. Jika di sana (Prigi) kolamnya open, maka di Tambakrejo ini akan kita terapkan kolam bioflok,” terang Adi Andaka.
Adi menambahkan, budidaya udang vaname ini ke depan diharapkan dapat meningkatkan taraf perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir pantai di Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Tekan Kasus HIV di Kota Kediri, Kader Warga Peduli Aids Digembleng
“Dalam setahun nelayan itu melaut sekitar 8 bulan. Nah, agar tidak menganggur mereka kita dorong untuk budidaya udang vaname, garam, ikan olahan dan lainya. Sehingga nanti mereka tetap berpenghasilan dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya,” tukasnya.
Lebih dalam Adi menyampaikan, setelah kegiatan pelatihan ini Disnakan akan melaksanakan pembinaan lanjutan dan pembinaan agar budidaya udang vaname yang digeluti nelayan ke depan bisa semakin berkembang.
“Akan terus kita pantau perkembangannya. Kita dorong budidaya udang vaname ini ke depan bisa semakin berkembang,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu varietas udang yang paling banyak diminati oleh petambak.
Varietas ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan varietas udang lainnya, antara lain pertumbuhannya lebih cepat dengan masa pemeliharaan antara 90-100 hari. Kemudian tingkat daya hidup/survival rate (SR) tinggi, lebih adaptif/tahan terhadap kondisi lingkungan, dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.(Adv/Kmf)