Kisah tragis dialami seorang petani di Desa Galis Dejeh, Kecamatan Konang, Bangkalan, Madura. Petani bernama Saruna tewas akibat sengatan aliran listrik saat hendak bercocok tanam di sawahnya.
Kejadian itu bermula saat Saruna pergi ke sawah bersama tiga orang lainnya untuk menanam benih padi, Minggu (15-11-2020) pagi. Tidak lama setelah tiba di sawah, sekitar pukul 11.00 WIB, gerimis turun. Saruna lantas mengajak berteduh ke rumah warga dekat sawahnya.
Baca Juga : Tabrakan KA dan Minibus di Blitar, Satu Orang Tewas
Saat berjalan untuk berteduh, langkah mereka terhalang oleh kabel listrik yang berada di sisi utara sawahnya. Saruna lalu mengangkat kabel dengan tangannya hingga setengah badan agar bisa lewat.
Selang beberapa detik kemudian, terdengar teriakan Saruna karena tersengat oleh aliran listrik. Mendengar teriakan Saruna, salah satu warga, Sodik langsung menghampiri.
Sesampai di lokasi, Sodik pun berniat menolong Saruna dengan mengangkat kabel dengan kayu. Namun upaya itu tak berhasil karena kayu yang ia gunakan patah. Tanpa berpikir panjang, Sodik langsung memegang kabel agar Saruna bisa tertolong.
Namun usahanya tidak membuahkan hasil, malah Sodik ikut tersetrum aliran listrik itu juga.
"Melihat kejadian yang dialami kami, lalu Museri pun juga ikut ingin menolong. Tapi nahas, kami bertiga sama-sama tersengat oleh aliran listrik itu," ungkap Sodik kepada BangkalanTIMES saat ditemui, Senin (16/11/2020).
Tidak cukup di situ, setelah tiga orang tergeletak tersengat aliran listrik, seorang warga lain berusaha membantu. “Misdu yang kebetulan sedang meladang bersama, datang dengan membawa cangkul,” ujarnya.
Sontak, dengan cangkulnya Misdu langsung memotong kabel listriknya.
"Alhamdulillah ada dia, coba kalau tidak, pasti kita akan mati semua," lanjut Sodik seraya bersyukur.
Setelah kabelnya berhasil diputus oleh Misdu, langsung Shodik lemas dan tidak sadarkan diri, lalu Museri terpental, sedangkan Saruna terbaring dengan tubuh yang putih pucat.
Setelah itu, dirinya bersama dengan dua orang yang tersetrum tadi diamankan ke rumah warga terdekat karena hujan sudah mulai deras. Setalah hujan reda, mereka dibawa ke bidan terdekat karena kondisi Shodik dan Saruna sangat kritis.
Baca Juga : Meresahkan Warga, Satpol PP Probolinggo Grebek Sejumlah Bengkel Modifikasi
Namun sayangnya nyawa Saruna tak tertolong dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Sedangkan Shodik mendapat perawatan karena tubuhnya sangat lemas.
Atas kejadian itu, Shodik meminta kepada pihak PLN untuk memberikan fasilitas ketersediaan tiang listrik di desanya.
Sebab, jika hal itu tetap dibiarkan, maka bukan tidak mungkin kejadian ini akan terulang kembali nantinya dan bisa-bisa memakan korban lagi.
"Tolong, Kuleh ken terro tiang listrik makle aman, (kami hanya ingin tiang listrik itu, agar kita aman dari sengatan listrik red)," harapnya.
Sementara itu, PLN Blega mengatakan, terkait terjadinya musibah terhadap warga Desa Galis Dejeh, pihaknya sudah melakukan koordinasi terhadap Kepala Desa Gelis Dejeh. Saat ini, pihaknya akan memberikan tiang sementara.
"Kami sudah koordinasikan itu, bahwa sementara ini akan diberikan tiang sementara, dan sambil lalu nanti akan mengajukan penambahan tiang," ungkapnya.
Selain itu, PLN sudah melakukan pengaman terhadap kabel-kabel yang bergelantungan di sawah. "Saat ini sudah kami amankan, sementara gitu mas," tutupnya.