Sebagai kawasan rawan bencana tanah longsor dan masuk dalam kawasan zona merah, hal tersebut tidak bisa terhindarkan saat hujan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Ya kini tanah longsor melanda kawasan tersebut sehingga mengganggu aktivitas warga sekitar.
Akibat dari longsor tersebut, terlihat, Senin (16/11/2020) jalan yang terpaving mengalami rusak sedang dengan dimensi tanah longsor, panjang 8 meter, lebar 3 meter, dan kedalaman 15 meter.
Baca Juga : Ikuti Arahan Aplikasi Maps, Seorang Pengemudi Mobil Tersesat di Hutan, Merinding Dengar Jendela Diketuk
Karena tanah longsor itu aktivitas warga di sana menjadi terganggu. Sebab jalan tersebut merupakan akses utama aktivitas warga yang meliputi 3 RT, yakni RT 1, 2 dan 3 di RW 18.
Jika dalam kondisi tersebut tidak ditangani akan membahayakan warga yang melintasi jalan itu. “Sehingga harus segera dilakukan pembangunan kembali,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu.
Ia menambahkan, terjadinya longsor itu lantaran hujan intensitas tinggi yang berlangsung dengan rentan waktu yang lama dan mengakibatkan tanah yang jenuh.
Ditambah tidak adanya tanaman penahan sehingga mengakibatkan bahu jalan mengalami tanah longsor.
“Saat tanah jenuh, intensitas hujan tinggi dengan kurun waktu yang lama sehingga tidak bisa terhindarkan terjadi tanah longsor,” imbuhnya.
Karena itu warga diminta waspada akan tanah longsor di sekitar, khususnya yang berada di kawasan zona merah.
Baca Juga : Imbas La Nina, Seperempat Luas Lahan Kota Batu Rawan Tanah Longsor
Kawasan rawan bencana tanah longsor berada di Kecamatan Bumiaji yakni di Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumber Brantas. Dengan seperempat lahan yang terancam atau mencapai 4.720 hektar (ha) dari total luas 20 ribu ha.
Dengan rincian ketiga kawasan itu Desa Sumber Brantas berpotensi sekitar 1.054 ha. Lalu Desa Gunungsari kurang 523 ha. Dan Desa Tulungrejo potensinya 2.793 ha.
