Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah memetakan daerah rawan bencana tanah longsor yang nenjadi dampak fenomena La Nina. Diprediksi kurang lebih seperempat luas lahan yang akan mengancam di Kota Batu.
Seperempat lahan itu mencapai 4.720 hektar (ha) dari total luas 20 ribu ha. Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Indonesia, khususnya di Kota Batu.
Baca Juga : Petakan Kerawanan Natal dan Tahun Baru 2021, Pemkot Batu Bersama Polri-TNI Perkuat Pengamanan
Dampak dari fenomena tersebut diperkirakan terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021. Dari luasan 4.720 ha yang rawan itu berada di kawasan zona merah rawan bencana. Yakni di Kecamatan Bumiaji berada di Desa Gunungsari, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumber Brantas.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu, merinci, dari ketiga kawasan itu Desa Sumber Brantas berpotensi sekitar 1.054 ha. Lalu Desa Gunungsari kurang 523 ha. “Dan Desa Tulungrejo potensinya 2.793 ha,” ungkapnya.
Ia menambahkan, selain tiga daerah yang rawan itu juga ada 7 kawasan lainnya. Yakni di Desa Punten yang berpotensi bencana seluas 24 ha. Desa Sumberejo terancam 22 ha serta, Desa Sumbergondo terancam 13 ha.
Lalu Kelurahan Songgokerto berpotensi 288 ha yang terancam. Sedangkan tingkat kerawanan rendah ada di tiga kawasan. Rinciannya, Yakni Kelurahan Temas berpotensi 0,77 ha, Desa Oro-oro Ombo berpotensi 0,47 ha, dan Desa Giripurno sekitar 0,06 ha.
Data tersebut dilandasi adanya historis yang pernah terjadi di kawasan tersebut. Pendataan itu dilihat dari kejadian bencana tanah longsor selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga : Dianggap Merusak Lingkungan, 7 Pencari Ikan di Jombang Diseret Warga ke Kantor Polisi
“Selain mengandalkan alat detektor tanah longsor yang tersebar di sana sebanyak empat titik. Kami juga siaga dengan menyiapkan 10 personel yang tugasnya 24 jam, yang siap siaga jika ada laporan dari warga,” terang Agung.
Sedangkan prakiraan awal musim penghujan di Kota Batu jatuh pada minggu pertama sampai minggu ketiga bulan November. Dan puncak musim penghujan pada Februari 2021 mendatang.