Salah satu kader PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), yang saat ini dicalonkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Malang, Didik Gatot Subroto, menjelaskan runtutan kejadian sebelum insiden kecelakaan maut yang menyebabkan salah satu anggota dewan Kabupaten Malang meninggal.
Menurutnya, sesaat sebelum Anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDI-P, Hariyanto, meninggal lantaran terlibat kecelakaan di tol Ngawi menuju Solo, dirinya sempat bertemu dengan korban.
Baca Juga : Ketua Dewan Sebut Kecelakaan Maut yang Menimpa Anggotanya saat Perjalanan Kunker ke Kulonprogo
Di mana, sesaat setelah kampanye di Kecamatan Tirtoyudo pada Kamis (12/11/2020) malam, politisi yang akrab disapa Didik ini bertemu Hariyanto di kantor DPC PDI-P Kabupaten Malang.
”Setelah dari Tirtoyudo, saya masuk di DPC (PDI-P Kabupaten Malang, red). Pak Hariyanto sempat ketemu dengan saya, tidak ada bicara apa-apa beliau juga sehat,” terang Didik.
Usai menghadiri agenda rapat di gedung DPC PDI-P itulah, Hariyanto bersama kedua kader PDI-P lainnya yakni anggota PDIP Kabupaten Malang, Amari dan anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDIP lainnya, yakni Hari Sasongko menempuh perjalanan menggunakan mobil untuk melakukan kunjungan kerja dewan ke luar kota. Yakni di Jogjakarta dan Kulonprogo.
”Kemudian beliau (Hariyanto) bersama-sama kebetulan 1 kendaraan dengan pak Hari Sasongko dan pak Amari. Nah pak Amari yang bantu beliau, Driver (yang mengemudikan mobil, red) pak Amari,” jelas Didik.
Beberapa jam kemudian, tepatnya pada Jumat (13/11/2020) pagi, Didik mendapat kabar jika 3 orang korban terlibat kecelakaan maut saat melintasi tol Ngawi menuju Solo. ”Informasi ini (kecelakaan, red) saya dapatkan persis jam 08.00 pagi tadi, ada info bahwa mereka mengalami kecelakaan,” kata Didik.
Sementara itu, berdasarkan laporan kepolisian yang diterima media berjejaring nasional ini, kecelakaan maut yang merenggut nyawa 1 orang anggota dewan tersebut, terjadi pada Jumat (13/11/2020) sekitar pukul 04.20 WIB.
Lokasinya di Jalan Tol Ngawi menuju Solo pada kilometer 522.500B, atau lebih tepatnya di depan Pool Derek PT. JSN, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Kronologinya bermula saat, mobil Nissan Grand Livina nopol N-478-BF yang ditumpangi ketiga politisi tersebut, melintas beriringan dengan truck tronton nopol G-1861-AE yang dikemudikan oleh Tri Andi Wijoyo (39) warga Desa Babakan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Kendal.
Beberapa saat setelah sempat melintas searah, yakni dari arah timur ke barat. Mobil yang ditumpangi anggota dewan Kabupaten Malang tersebut, tiba-tiba menghantam truk tronton yang melaju tepat didepannya.
Atas kejadian tersebut, pengemudi truk tronton dikabarkan selamat. Namun berbeda dengan kondisi ketiga kader PDI-P, di mana ketiganya mengalami luka parah.
Baca Juga : Anggota Dewan Hariyanto yang Meninggal saat Kunker, Dikenal Penyayang Keluarga
Diketahui, sang pengemudi mobil yakni Amari (49) mengalami luka di bagian kepala dan sampai saat ini dikabarkan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Surakarta.
Kondisi serupa juga dialami oleh Hari Sasongko, di mana ketua Tim Pemenangan Paslon SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto) ini juga dikabarkan mengalami luka parah di bagian kepalanya, serta mengalami dislokasi dibagian siku tangan sebelah kanan.
Tersiar kabar, hingga berita ini ditulis politisi senior tersebut masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi, Surakarta.
Terparah, Hariyanto mengalami luka parah di bagian kepala, patah tulang leher, patah tulang rahang, patah tulang rusuk sebelah kanan, dan mengalami pendarahan di bagian hidung dan mulut. Akibat luka parah tersebut, pria 54 tahun itu dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
”Saya sudah kontak-kontakan dengan teman-teman yang ada di sana, saya minta untuk bantu diurus kepada kepolisian. Sudah saya coba komunikasikan lintas Polres, dengan harapan semuanya bisa segera Clear. Artinya secara undang-undang lalu lintas ini bisa terbantu terurusi, kemudian prosesi perawatan di rumah sakit itu juga teratasi,” ungkap Didik.
Politisi yang juga pernah diamanahi sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang ini, juga mengaku jika sesaat setelah mendapat kabar adanya kecelakaan, dirinya langsung berkoordinasi dengan DPC PDI-P setempat.
”Teman-teman yang di sana, juga anggota DPC yang menjadi fraksi akan segera membantu melakukan advokasi. Kemudian memberikan fasilitasi agar bagaimana proses perawatannya bisa berjalan lancar, kemudian kebutuhan beliau bisa berjalan lancar. Artinya kebutuhan rumah sakit obat-obatan hingga urusan advokasi di bidang hukum lalu lintas juga bisa terselesaikan,” pungkas Didik.