Musim penghujan rawan bencana. Tampaknya kalimat ini menjadikan sebagian besar daerah harus waspada. Tak ayal di Kota Malang yang juga kerap terjadi banjir.
Hal inilah yang menjadikan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengambil ancang-ancang pencegahan bencana di semua wilayah. Salah satunya, dengan memasang alat deteksi dini bencana di kawasan yang dinilai rawan menjadi langganan bencana.
Baca Juga : Pemekaran Wilayah Kota Batu Terus Digodok, Bakal Ada Kecamatan Hulu Brantas
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan pemasangan alat ini sebagai salah satu upaya untuk mendeteksi dini. Sehingga risiko terjadinya bencana akan berkurang.
"Dulu yang namanya kota itu seakan-akan tidak akan terjadi bencana. Sekarang semuanya waspada. Di Kota Malang, potensi bencana itu luapan air sungai, banjir dan pohon tumbang," ujarnya, Rabu (11/11/2021).
Sejumlah persiapan lain, menurut Sutiaji, juga terus dilakukan. Di antaranya, dengan selalu berkoordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang bersama TNI/Polri. Kemudian, penguatan kampung tangguh bencana yang telah tersebar di sejumlah kelurahan di Kota Malang.
"Kami juga meminta masyarakat di Kampung Tangguh. Tidak hanya tangguh terhadap covid-19, tapi juga tangguh terhadap bencana alam. Sehingga, ketika terjadi bencana, semua masyarakat siap," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang Ali Mulyanto menjelaskan alat deteksi dini bencana tersebut terpasang di enam titik wilayah yang berpotensi bencana di Kota Malang. Utamanya di seputaran aliran sungai yang rawan akan luapan air dan menimbulkan banjir.
Baca Juga : 170 Petani Kota Batu Terima Paket Konversi BBM ke BBG
Keenam titik itu Jalan Bukit Narisan, Jalan Galunggung, Kelurahan Bareng, Jalan Sudimoro, Jalan Letjend S Parman, dan Kelurahan Sawojajar.
Antisipasi lain yang dilakukan mulai dari pra-bencana, saat bencana hingga pasca-bencana. Misalnya kegiatan pra-bencana dengan terus menggencarkan Gerakan Angkat Sedimen dan Sampah (GASS) di masyarakat.
"Kami, DPUPRPKP (Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman) maupun DLH (Dinas Lingkugan Hidup) Kota Malang bersama-sama kita mengantisipasi berkaitan bencana. Juga melakukan pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi dengan sarana dan prasarana yang kami miliki," tandasnya.