Proses pemulihan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 nampaknya tidaklah mudah. Di Kota Malang misalnya, perlahan upaya-upaya terus dilakukan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Area hiburan seperti bioskop, mal, kemudian area wisata, dan perhotelan memang telah kembali dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun, sejatinya hal itu belum sepenuhnya berhasil mengembalikan laju ekonomi di kota dingin ini.
Baca Juga : Polres Jember Edukasi Nelayan Tangguh Patuh Protkes Cegah Covid-19
Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang saat ini tengah menggodok upaya lain. Salah satunya melibatkan peran mahasiswa perguruan tinggi. Yakni, dengan mengusahakan setiap kampus untuk kembali menggelar kegiatan wisuda secara tatap muka.
Skema ini tentunya dengan menerapkan dan mempersiapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
"Nanti kami akan atur caranya agar mahasiswa bisa wisuda secara langsung," ujar Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (9/11/2020).
Tak dapat dipungkiri, universitas-universitas di Kota Malang masih banyak yang enggan menggelar wisuda secara tatap muka sejak kemunculan Covid-19 Maret 2020 lalu. Pun demikian, kegiatan belajar mengajar juga masih dilakukan secara daring.
Dengan digelarnya wisuda tatap muka, pemulihan ekonomi dinilai akan lebih cepat kembali. Dicontohkannya, setiap mahasiswa setidaknya akan mengajak kedua orangtuanya untuk ikut datang ke Kota Malang.
Hal inilah nantinya yang menjadi ajang untuk terus memaksimalkan perekonomian, sebab bukan tidak mungkin mahasiswa luar daerah akan memanfaatkan perhotelan. Belum lagi, sektor kuliner yang banyak diburu oleh masyarakat luar daerah.
Baca Juga : Bukan Pelantikan Biasa, Wali Kota Probolinggo Kembali Kejutkan OPD
"Karena satu orang (mahasiswa saat wisuda) bisa ngajak dua sampai tiga orang untuk datang ke Kota Malang. Sehingga kuliner dan hotel juga nanti jalan. Maka perekonomian juga akan jalan," tandasnya.
Sebagai informasi, sejak pandemi Covid-19 2020 Kota Malang mengalami lima kali deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, deflasi itu terjadi pada bulan Maret, April, Agustus, September, dan Oktober 2020.
Terbaru, angka deflasi Kota Malang di bulan Oktober 2020 sebesar 0,06 persen. Penyebabnya, tak lain karena turunnya daya beli masyarakat.
