Kabar duka datang dari keluarga Ketua Umum PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam.
Sang ibunda, Hj. Sitti Nurul Huda atau yang lebih dikenal Umi Nurul Huda meninggal dunia pada Sabtu (7/11/2020) sekitar pukul 11.53 WIB.
Baca Juga : Tergeletak di Pematang Sawah, Kakek di Tulungagung Ini Ternyata Meninggal Dunia
Umi Nurul Huda meninggal di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya.
“Mohon keikhlasan dan ketulusan untuk mendoakan almarhumah agar segala dosa diampuni dan amal ibadah beliau diterima Allah Ta’ala,” ungkap Usamah Hisyam dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/11/2020).
Almarhumah juga merupakan ibunda dari Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar H. Ridwan Hisjam.
“Wafat di usia 83 tahun, semoga almarhumah husnul khatimah, Allah Ta’ala ampuni segala dosa dan diterima seluruh amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan dan kesabaran. Aamin Ya Rabbal ‘Aalamin,” lanjutnya.
Lantas seperti apa sosok Umi Nurul Huda?
Umi Nurul Huda merupakan panggilan akrab putra-putri untuk almarhumah. Ia lahir di Makkah Al-Mukarramah pada Kamis 25 Ramadhan 1355 Hijriyah atau bertepatan dengan 10 Desember 1936 Masehi.
Melalui buku “Cinta, Doa, dan Ridha Ibunda” yang ditulis Imam Fathurrohman –yang merupakan buku biografi almarhumah.
Dalam buku itu diketahui bahwa Umi Nurul Huda lahir di rumah Syekh Ismail Bugis kawan dekat Syekh Hasan Yamani yang merupakan Imam Masjidil Haram, di sekitar Babus Salam tak jauh dari bekas kediaman Rasulullah SAW.
Baca Juga : Polres Probolinggo Tangkap Penyebar Video Hoaks Mata Pasien Covid-19 Dicongkel.
Saat kelahirannya, tak hanya pasangan Abdul Halim dan Rabiah yang berbahagia. Seluruh orang yang menyaksikan kelahiran sang bayi pun turut berbahagia.
Termasuk pemilik rumah, Syekh Ismail Bugis dan keluarga, Syekh Hassan Yamani dan keluarga, serta Datu Lolo Muhammadong putra Datu La Bagenda yang menjadi muqimîn bersama istrinya, Syarifah.
Ayah si jabang bayi Nurul Huda bernama lengkap Abdul Halim bin H. Muhammad Ali bin H. Abbas La Bampe Ajatappareng.
Ia merupakan seorang bangsawan dan saudagar terpandang di daerahnya, Teteaji, sebuah daerah yang saat ini berada di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Adapun sang ibunda bernama lengkap Rabiah binti H. Muhammad Saleh bin H. Abbas La Bampe Ajatappareng. Ia masih sepupu dari suaminya, karena ayah Rabiah, H. Muhammad Saleh merupakan adik H. Muhammad Ali. Sementara dari ibunya, Rabiah juga memiliki darah bangsawan dan ulama terkenal di Sulawesi Selatan.
Ibunya yang bernama Hj. Jawariyah merupakan anak Datu Lolo Muhammadong bin La Bagenda, seorang ulama besar yang menjadi pengajar di Mesir dan Arab Saudi. Rabiah juga memiliki garis keturunan dari Arab Gujarat. Sehingga di depan nama Nurul Huda sempat tersemat kata ‘Sitti’ yang konon merupakan gelar bangsawan dari Arab Gujarat.