free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Beredar Pupuk Palsu, Ini Cara Membedakannya

Penulis : Joko Pramono - Editor : Yunan Helmy

06 - Nov - 2020, 23:28

Placeholder
Anggota KP3 Gatot Rahayu saat menunjukkan pupuk asli (kanan) dan pupuk palsu (kiri). (Joko Pramono for Jatim TIMES)

Beberapa hari terakhir, petani di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung,  diresahkan dengan peredaran pupuk NPK palsu.  

Bahkan pihak berwajib sudah turun tangan untuk mengungkap peredaran pupuk palsu tersebut.

Baca Juga : Modus "Sadis" Berujung Penipuan Pulsa di Tulungagung

Secara kasat mata, ada perbedaan antara pupuk palsu dan pupuk asli. Anggota KP3 (Komisi Pemantau Pupuk dan Pestisida) Kabupaten Tulungagung) Gatot Rahayu yang melihat langsung pupuk palsu di Desa Ngrejo mengungkapkan perbedaan itu.

“Jika jeli, kita bisa melihat perbedaan antara pupuk palsu dan asli ini,” ujarnya sambil memperlihatkan perbedaan kedua pupuk.

Mulai dari bungkus, seharusnya sudah dapat diketahui keaslian pupuk tersebut. Pupuk asli warna karungnya masih rapi dan berwarna cerah. Sedangkan pupuk palsu warnanya kusam dan karung seperti banyak lipatan.

Jahitan karung pupuk asli berada di atas keterangan “bersubsidi pemerintah” dan jahitannya terlihat rapi. Pupuk palsu jahitan kasar dan dijahit di bawah keterangan “bersubsidi pemerintah”.

Benang jahit pupuk asli juga lebih halus dibandingkan pupuk palsu. Lalu pada tekstur dan  warna pupuk juga tampak berbeda. “Kalau yang asli diaduk itu krisik-krisik,” ujar Gatot.

Warna pupuk palsu cenderung merah tua mendekati kehitaman. Sedangkan pupuk asli berwarna merah cerah mendekati merah muda.

Saat ditekan, tekstur pupuk asli lebih keras dan tidak mudah hancur. Sedangkan pupuk palsu lebih lunak, saat ditekan dengan jari langsung hancur dan memperlihatkan bahan seperti tanah.

Terakhir, saat dicampur dengan air, pupuk palsu larut namun menyisakan endapan mirip lumpur. Sedangkan pupuk asli saat dicampur dengan air akan larut dan suhu air menjadi dingin lantaran mengandung nitrogen.

“Yang asli itu ada endapan keputihan, phospatnya. Kalau yang palsu endapanya seperti lumpur,” ungkapnya.

Pihaknya sudah menelusuri peredaran pupuk palsu ini meski belum menemukan titik terang. Untuk pengungkapan pupuk palsu ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan produsen pupuk, Petrokimia Gresik, dan pihak pabrik menjawab dengan tegas bukan produknya. “Katanya bukan, karena dari segi fisik sudah berbeda jauh,” terangnya.

Baca Juga : Bersaksi Palsu, 2 Perangkat Desa Campurdarat Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan JPU

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Argo Lestari Desa Ngrejo Samsuri menuturkan pupuk palsu ini sudah beredar dalam dua minggu terakhir ini.

Peredaran pupuk ini lantaran adanya kebutuhan pupuk yang tinggi di Kecamatan Tanggunggunung saat mulai musim tanam jagung. Saat ada yang menawari pupuk, maka beberapa petani membelinya.meski harganya di atas pupuk bersubsidi.

Pupuk bersubsidi asli kemasan 50 kilo dijual dengan harga 115 ribu,. Sedangkan pupuk palsu 175-190 ribu persak kemasan 50 kilo.

“Ternyata setelah 2 minggu dipupuk, (tanaman jagung) warnanya kuning,” kata Samsuri.

Untuk menyelamatkan tanaman jagung yang terlanjur menggunakan pupuk palsu, petani terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk membeli pupuk NPK non-subsidi merk Mutiara.

Samsuri mengakui jika saat musim tanam seperti ini banyak petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pupuk. “Petani kurang pupuk, akhirnya sebagian besar pakai yang non-subsidi,” pungkasnya.

 


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Yunan Helmy