Setelah menjamin pendidikan gratis untuk pelajar SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau sederajat, paslon SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto) kembali mengenalkan program unggulan Malang Makmur di sektor pendidikan.
Program unggulan di sektor pendidikan ini disampaikan calon Bupati Malang Sanusi saat berkampanye di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, Kamis (5/11/2020). Program unggulan Malang Makmur ini disebutnya, “Antar Sekolah alias Anak Terlantar Kembali Sekolah.”
Baca Juga : Targetkan Paslon yang Diusung Demokrat Menang, DPP Terjunkan Satgas Khusus ke Trenggalek
”Anak terlantar di Kabupaten Malang nanti akan kita biayai agar bisa kembali sekolah,” ucap Sanusi saat ditemui media berjejaring nasional ini di sela agenda kampanye di Kecamatan Pagak.
Dijelaskan Sanusi, khusus untuk program Antar Sekolah ini, mekanismenya dibagi ke dalam dua kategori. Pertama, jika ada anak usia SD dan SMP sederajat yang terlantar, namun sudah atau punya keinginan untuk kembali sekolah. Maka akan dijamin biaya pendidikannya melalui program unggulan Malang Makmur, di sektor peningkatan BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah).
”Mereka (anak terlantar) kalau mau atau yang sudah sekolah, nanti di sekolahnya kita gratiskan,” tegas politisi yang akrab disapa Abah Sanusi ini.
Seperti yang sudah diberitatakan, dalam program peningkatan BOSDA tersebut, paslon SanDi bakal menalangi biaya SPP seluruh pelajar SD dan SMP sederajat yang ada di Kabupaten Malang.
Anggaran yang sudah diplot jauh sebelum Sanusi mengambil cuti lantaran kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Malang ini, sudah disetujui anggota Dewan sedikitnya mencapai nominal Rp 4,2 triliun.
Nominal triliunan rupiah tersebut, juga sudah melalui pertimbangan kebutuhan untuk kewajiban membayar karyawan, hingga belanja tidak langsung.
Dalam perhitungannya, dijelaskan Sanusi, dengan anggaran yang sudah disiapkan tersebut mampu membiayai SPP 400 ribu pelajar jenjang SD, MI (Madrasah ibtidaiyah), SMP, maupun MTs (Madrasah tsanawiyah).
Sedangkan rinciannya, untuk pelajar SD sederajat bakal digelontorkan anggaran SPP mencapai Rp 50 ribu per siswa. Sedangkan pelajar SMP sederajat, masing-masing siswa akan dialokasikan bantuan BOSDA mencapai Rp 75 ribu.
”Kita upayakan pendidikan gratis, karena rasionya di SD SPP-nya hanya Rp 50 ribu. Sedangkan SMP tadi masyarakat menyampaikan Rp 75 ribu. Maka itu yang akan kita ganti melalui BOSDA,” terangnya.
Baca Juga : Hanya Bicara 3 Menit Dalam Sesi Debat, Armuji Tertinggal dari Mujiaman
Kategori kedua, lanjut Sanusi, dalam program unggulan Antar Sekolah ini bakal menjamin pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. ”Program Antar Sekolah ini sampai ke Perguruan Tinggi. Nanti kita berikan beasiswa terhadap mereka (anak terlantar di Kabupaten Malang),” ungkapnya.
Guna mengoptimalkan program tersebut, Sanusi mengaku sudah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Malang Raya. Hasil dari kerjasama tersebut, bakal disediakan ribuan beasiswa bagi anak tidak mampu yang ada di Kabupaten Malang.
”Khusus perguruan tinggi, nanti kita programkan. Saya sudah kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Itu ada 5 ribu beasiswa untuk anak tidak mampu,” jelas Sanusi.
Apakah jumlah beasiswa yang tersedia itu mampu mengcover seluruh anak terlantar di Kabupaten Malang?
Sanusi mengaku, jika sementara ini dirinya belum bisa memastikan pertanyaan yang disampaikan kepadanya tersebut. Namun yang pasti, jika masih ada kekurangan dirinya bakal berkolaborasi dengan pihak perguruan tinggi, yang bersedia menambah kuota beasiswa bagi anak terlantar di Kabupaten Malang.
”Belum, pemetaannya belum. Masih kita hitung lagi pemetaan (memastikan jumlah anak terlantar, red),” pungkasnya.