Langit Malang pagi ini nampak sangat indah. Di tiga titik, tepatnya di sekitar atas gunung Panderman, Semeru, dan Gentong terdapat awan berbentuk spiral. Awan ini semakin tampak cantik dengan terpaan sinar matahari yang mulai muncul usai subuh.
Masyarakat pun tak mau ketinggalan menangkap fenomena langka ini. Berbagai foto awan-awan spiral ini dengan berbagai angle diunggah di media sosial.
Baca Juga : Sempat Dipinjam Sales, Mobil Milik Pria 60 Tahun di Pakis Ludes Terbakar
Ternyata, awan tersebut disebut dengan awan Lentikularis. Hal ini dijelaskan oleh Kasi Data dan Informasi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Juanda, Teguh Tri Susanto. "Awan yang nampak seperti itu adalah awan Lentikularis, yang tumbuh di sekitaran gunung/dataran tinggi," ucapnya dalam keterangan tertulisnya.
Secara umum, awan ini tidak berbahaya. Meski demikian, bagi dunia penerbangan cukup berbahaya karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan.
Dijelaskan Teguh lebih lanjut, awan Lentikularis terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung membentur dinding pegunungan. Sehingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa.
"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat, sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan," terangnya.
Baca Juga : Dilarang Dekati Istana, Aksi 1310 Digelar di Patung Kuda hingga Jadi Trending di Twitter
Tentunya, akan ada masyarakat yang mengaitkan fenomena ini dengan tanda-tanda bencana. Seperti akan ada datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Namun, Teguh menegaskan, fenomena awan ini secara meteorologi, tidak mengindikasikan fenomena lain. "Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas (bukan di permukaan bumi)," tegasnya.
Kata dia, fenomena ini memang jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu. "Biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan," pungkasnya.