Salah satu kawasan rawan longsor di Lumajang adalah kawasan Piket Nol yang menghubungkan Lumajang dan Malang melalui jalur selatan. Saat musim penghujan, jalan berlikur dan bertebing ini sering terhambat karena longsor.
Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh tanah longsor, pada hari ini, Minggu (1/11) Polres Lumajang memasang dua buah rambu peringatan rawan longsor, yang dipasang di dua arah, yakni arah Malang dari Lumajang, dan arah Lumajang dari Malang pada kilometer 57 dan 58, yang merupakan kawasan paling rawan terjadi longsor.
Baca Juga : Satlantas Polres Ngawi Bagikan Cokelat dan Bunga di Gerbang Tol
Hal ini dilakukan Polres Lumajang untuk agar seluruh pengendara dari arah Malang dan Lumajang yang melintas pada ruas jalan bertebing ini berhati-hati.
Menurut warga setempat, longsoran kecil sering terjadi ketika turun hujan, dan material tanah sering membuat jalanan licin, sehingga berbahaya bagi pengendara, apalagi dimalam hari dan saat turun hujan.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Putu Angga Feriyana S.IK menjelaskan, pemasangan rambu rawan longsor ini dilakukan sebagai peringatan dini kepada masyarakat pengguna jalan untuk berhati-hati, karena intesitas hujan mulai tinggi.
"Memasuki musim hujan kami berharap agar masyarakat waspada jika memasuki ruas jalan ini. Karena kawasan ini merupakan salah satu kawasan rawan longsor," kata AKP I Putu Angga Feriyana, kepada sejumlah awak media.
Baca Juga : Ragu Gudang Dupa Terbakar akibat Korsleting Listrik, Pemilik Pasrah Polisi
Untuk diketahui, longsor di kawasan Piket Nol Pronojiwo Lumajang sering menyebabkan menghambat lalulintas dari Lumajang ke Malang. Terlebih jika material longsor cukup banyak, seperti tanah, batu dan pohon, sering kali usaha untuk membersihkan material longsor butuh waktu cukup lama.
