Sederet protes terus dilayangkan umat muslim di dunia atas pernyataan yang disampaikan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Di Indonesia, bentuk protes itu terus dilayangkan melalui berbagai bentuk kecaman.
Kali ini, giliran TokoBASMALAH, salah satu perusahaan swalayan besar di Indonesia yang ikut melayangkan protes tersebut. Karena perusahaan yang menaungi toko tersebut, yaitu PT Sidogiri Mitra Utama telah menginstruksikan seluruh TokoBASMALAH untuk mengeluarkan produk-produk Perancis tanpa kecuali.
Baca Juga : Garang di Video Saat Mabuk dan Ugal-ugalan Naik Motor, "Abang Jago" Loyo Pas Diciduk Polisi
Video yang mempertontonkan aksi mengeluarkan semua produk Perancis itupun viral diperbincangkan publik. Bahkan video tersebut telah tersebar di berbagai platform media sosial, tanpa kecuali pesan singkat WhatsApp.
Dalam video singkat itu, tampak seorang pramuniaga tengah mengepak beberapa produk Perancis. Mulai dari makanan dan minuman seperti susu bayi hingga kosmetik, yang semuanya diambil dari setiap rak yang disusun.
"Proses pengambilan produk-produk Perancis, sebagai bentuk boikot kepada Perancis," kata seorang pria di balik video yang terekam dan viral tersebut.
Bukan hanya video saja, di media sosial juga beredar surat pemboikotan yang ditujukan kepada seluruh TokoBasmalah di Indonesia. Surat tersebut ditandatangani oleh Direktur Marketing PT Sidogiri Mitra Utama, Muhammad Rifan.
Dalam surat pemboikotan itu, seluruh toko diminta mengeluarkan seluruh produk Perancis. Di antaranya adalah dengan memindahkan semua produk Perancis dari rak display dan menyimpannya di gudang. Kemudian tidak menampilkan segala pernak pernik yang berkaitan dengan produk Perancis.
Baca Juga : Mobil Ford Ranger Seruduk Warkop dan Dua Motor di Jombang
Aksi protes terhadap produk-produk Perancis bukan hanya terjadi kali ini saja. Berbagai negara di belahan dunia juga melontarkan kecaman atas pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang sangat menyakiti hati umat muslim di dunia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron dituding menghina Islam ketika ia menyampaikan pidato untuk memimpin penghormatan bagi guru Perancis, Samuel Paty.
Dalam pidatonya, Macron bersumpah bahwa Perancis 'tidak akan menghentikan kartun (karikatur)' dan menyebut sang guru dibunuh 'karena Islamis menginginkan masa depan kita'. Macron juga menyatakan perang terhadap 'separatisme Islam', yang diyakininya telah mengambil alih sejumlah komunitas muslim di Perancis.