Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Gedangan, KH Jumari, mengaku sangat tertarik dengan program yang dicanangkan oleh paslon nomor urut 1, SanDi (Sanusi-Didik Gatot Subroto).
Salah satu program yang membuat tokoh agama di Kecamatan Gedangan itu tertarik adalah di sektor pendidikan keagamaan. Di mana, dalam program yang dicanangkan paslon SanDi bakal mewujudkan Kabupaten Malang sebagai wilayah pemerintahan Malang Santri.
Baca Juga : Patuhi Instruksi Ketum PKB, Thoriqul Haq Turun Gunung Menangkan Paslon LaDub
”Harapan kami mudah-mudahan apa yang diinginkan SanDi bisa tercapai, yakni mewujudkan Malang Santri,” ucapnya saat ditemui media online ini pada awal pekan lalu.
Menurut Jumari, jauh sebelum Sanusi mengambil cuti sebagai Bupati Malang karena berkampanye, pria yang akrab disapa Abah Sanusi ini sudah memberikan atensi khusus bagi kalangan santri maupun lingkungan Ponpes (Pondok Pesantren).
Terbukti, saat mencalonkan kembali sebagai Bupati Malang, Sanusi tetap konsisten dalam memperjuangkan sektor keagamaan. Yakni mulai dari pemberian intensif bagi guru TPQ (Taman Pembelajaran Al-quran), hingga pembangunan infrastruktur pendukung seperti kamar mandi, bangunan TPQ hingga perpustakaan di Ponpes.
”Mulai dari guru ngaji, warga NU seluruh Kabupaten Malang selama ini sudah sangat diperhatikan. Sehingga NU Kabupaten Malang saat ini bisa sejahtera, karena program Sanusi sebagai Bupati Malang,” ucap Jumari.
Oleh karena Sanusi memiliki segudang prestasi dan perhatian terhadap sektor keagamaan itulah, Jumari mengaku sangat mengapresiasi langkah Sanusi saat memantapkan diri untuk kembali mencalonkan sebagai Bupati Malang.
”Kami merasa bangga, dan sebagai pencalonan Sanusi sebagai Bupati Malang semoga senantiasa diberi kemudahan dan bisa mengemban amanah,” ujarnya.
Baca Juga : Program 1.000 Start Up, Paslon SanDi Fasilitasi Pengusaha Dapat Sertifikasi Halal Gratis
Sekedar informasi, dalam beberapa kali kesempatan berkampanye, paslon SanDi menyatakan komitmennya untuk mewujudkan Malang Santri.
Langkah pertama yang dilakukan, adalah menjalin MoU (Memorandum of Understanding) antara TPQ dan Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Malang.
”Nantinya TPQ akan memberikan pendidikan baca al-quran disetiap SD (Sekolah Dasar) yang tentunya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Kabupaten Malang). Tinggal mengatur waktunya saja, nanti setiap murid SD juga diwajibkan untuk mengikuti TPQ yang sudah MoU dengan Dinas Pendidikan didaerahnya masing-masing,” ucap Sanusi.