Banyak desa di wilayah Kabupaten Tulungagung mulai mengembangkan potensi pariwisata. Terlebih, adanya pembangunan akses infrastruktur Jalur Lintas Selatan (JLS) yang rencananya selesai tahun 2021 mendatang.
"Ini merupakan persiapan untuk menyambut kehadiran JLS. Jadi banyak desa yang bersiap agar kelak saat selesai pembangunan akses JLS ini semua sudah bisa dibuka (wisatanya, red)," ucap camat Kalidawir Mundiyar, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga : 10 Pekerja Migran Tulungagung Dideportasi dari Malaysia, Wajib Isolasi Mandiri
Untuk pengembangan sektor pariwisata, dia menjelaskan, ada desa di Kalidawir telah mendapatkan kerjasama dengan investor.
"Modelnya pembiayaan. Jadi desa menyediakan lahan dan investor membangun wisata di sana. Nanti dalam kurun waktu berapa tahun sesuai kontrak, aset itu kembali ke desa," katanya.
Pola kerjasama demikian, menurut Mundiyar, mirip dengan pembangunan pasar modern. Dalam jangka waktu tertentu, pihak desa tinggal meneruskan sekaligus berhak mengatur sepenuhnya wisata yang sudah berjalan sebelumnya.
Mundiyar berharap, pendapatan asli desa akan meningkat dari sektor pariwisata. "Wisata ini nantinya juga akan terintegrasi. Biar lengkap paket yang dikunjungi," tambahnya.
Seperti diketahui, jika JLS dibuka untuk Kecamatan Kalidawir akan mudah menjangkau wilayah pantai selatan.
"Ada dua pantai yang bagus, yakni Sine dan Ndlodo. Sebelum ke sana, wisata lain juga perlu dibuka untuk alternatif karena banyak potensi yang dapat dikembangkan," tuturnya.
Baca Juga : Pandemi Covid, Media Massa Diminta Beri Pola Pikir Positif ke Masyarakat
Jika infrastrukturnya baik, sarana dan prasarana sudah harus menunjang agar masyarakat bisa membuka usaha.
Tempat wisata yang sedang dirintis, diantaranya ada di desa Pagersari, Ngobalan, Kalidawir, Banyuurip dan lainnya.
"Masyarakat harus berbenah, jalur lintas Selatan ini akan menghadirkan dampak ekonomi yang luar biasa di masa yang akan datang," tutupnya.