Muhammad Alfian Rizky Pratama tewas ditenggelamkan oleh temannya di wisata sungai Kedung Cinet, Jombang, Rabu (21/10). Bocah dua belas tahun asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang itu dikenal sebagai pribadi yang saleh dan giat menghafalkan Al-Qur'an.
Baca Juga : Utang Rp 200 Ribu untuk Game Online Jadi Pemicu Bocah MI di Jombang Dibunuh Teman
Seperti yang dijelaskan ayah Alfian, Hadi Sutrisno (42). Di hari yang sama sebelum putra sulungnya tewas di Kedung Cinet, bocah kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) itu sempat menolak ajakan pelaku.
Anak pertama dari dua bersaudara itu akhirnya menuruti ajakan teman sekaligus tetangganya, AHR (16).
Alfian diajak AHR ke wisata sungai Kedung Cinet yang dikenal mirip green canyon di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang sekitar pukul 11.00 WIB. AHR juga mengajak temannya MA (16), warga Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang.
Nahas, di lokasi tersebut Alfian didorong ke cekungan sungai yang dalam oleh AHR. Kepala Alfian juga diinjak-injak oleh AHR, supaya tubuhnya lekas tenggelam dan hanyut.
"Anak saya sebelum kejadian sekitar setengah 7 pagi (06.30 WIB) sudah dicek tersangka bersama temannya satu lagi itu, mau diajak muter-muter naik sepeda motor. Anak saya bilang gak bisa karena mau setoran hafalan Al-Qur'an, kebetulan hafalannya di musala belakang rumah," terangnya.
Suami dari Anis Setiyaningsih (35) itu menerangkan, putranya tersebut sehari-hari memang giat menghafalkan Al-Qur'an. Ayat-ayat suci yang sudah berhasil dihafalkan putra sulungnya itu mulai Juz 30, Juz 1 dan Juz 2. Hingga sebelum ditemukan meninggal dunia, Alfian sedang akan naik penghafalan Al-Qur'an ke Juz 3.
"Dia ini mau ujian juz 2. Sebelum ujian ini rencananya mau bertemu dengan ustazahnya. Nah ketika ujian juz 2 ini lulus langsung diwisuda dan naik ke juz 3. Ini sudah hafal juz 30, juz 1 dan ini juz 2 sekarang yang mau ujian," kata Hadi.
Tak hanya penghafal Al-Qur'an, Alfian rupanya tergolong siswa yang teladan dan berprestasi di sekolahnya. Rencananya, pada hari ini, Sabtu (24/10), Alfian akan mengikuti olimpiade Bahasa Arab di tingkat Kabupaten Jombang. Sayangnya, takdir berkata lain.
"Sabtu ini mau diikutkan sekolahan ikut olimpiade Bahasa Arab di tingkat Kabupaten Jombang," ujarnya.
Baca Juga : Bocah SD Tenggelam di Kedung Cinet Ternyata Dibunuh Teman
Peristiwa yang dialami Alfian kini telah ditandatangani pihak kepolisian. Penyidik Satreskrim Polres Jombang telah menetapkan AHR sebagai tersangka pembunuhan berencana atas Alfian. Pelaku juga sudah ditahan di Rutan Polres Jombang.
Polisi juga membongkar makam Alfian untuk dilakukan autopsi pada jenazah korban. Proses pembongkaran makam pada Jumat (23/10) kemarin, juga disetujui oleh Hadi dan keluarganya.
Kendati begitu, Hadi mengungkapkan, bahwa dirinya tidak akan menutup pintu maaf bagi keluarga pelaku. Pihaknya akan menerima permintaan maaf bila keluarga pelaku datang ke rumahnya.
Untuk persolan hukum, dirinya menyerahkan seluruhnya ke polisi. Agar kasus serupa tidak terulang kembali ke pada siapapun.
"Jika anak saya benar dianiaya dan pelakunya sudah ketemu, saya lega. Bukan karena apa-apa, biar hukum berjalan. Kalau untuk masalah kekeluargaan meminta maaf, saya tetap menerima," ucapnya
Polisi mengungkap, motif Alfian dibunuh temannya sendiri lantaran persoalan utang-piutang. Pelaku merasa dendam dengan korban yang tak kunjung membayar utangnya Rp 200 ribu untuk membeli game online. Hingga akhirnya pelaku merencanakan membunuh Alfian di wisata sungai Kedung Cinet.
"Intinya korban ini pernah pinjem uang ke tersangka Rp 200 ribu untuk beli game online. Habis itu dia gak bayar, terus dia (pelaku, red) dendam dan dibawa ke Kedung Cinet. Di lokasi, korban dijorokin (didorong, red) terus diinjak-injak kepalanya. Nah abis itu, korban tenggelam dan hanyut di situ. Terus pelaku balik ke rumah dan bilang ke orang tuanya kalau korban tenggelam," ungkap Kasatreskrim Polres Jombang AKP Cristian Kosasih saat dihubungi wartawan.(*)