Bendera Aremania berjejer mengelilingi dua kawasan jalur demo penolakan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja hari ini: perempatan Rajabali dan kawasan Alun-Alun Tugu Kota Malang.
Aremania ikut demo? Tidak. Dengan memasang bendera-bendera itu, Aremania melalui beberapa perwakilan korwil berharap demo berjalan dengan damai dan tidak berujung pada sikap anarkis.
Baca Juga : Hadapi Aksi Demo Besok, Satlantas Polresta Malang Kota Siapkan Rekayasa Lalin
Sejak Senin (19/10/2020) dini hari kemarin, banyak Aremania memasang bendera di jalanan yang menjadi rute aksi unjuk rasa itu. Seperti diketahui, ada buruh empat perusahaan dan mahasiswa dari lima kampus di Kota Malang yang turun ke jalan hari ini.
Aremania Korwil Klayatan Achmad Ghozali menyatakan bahwa pemasangan bendera tersebut tak lain karena Aremania berharap aksi demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berjalan damai dan tidak anarkis seperti yang terjadi pada 8 Oktober 2020 lalu. "Kami harap baik mahasiswa ataupun kaum buruh demo sesuai aturan dan undang-undang yang ada. Jangan ada lagi yang namanya anarkis atau merusak nama 'Bhumi Arema' Kota Malang," ucap dia.
Ghozali menambahkan, Aremania nantinya akan ikut membantu TNI dan Polri saat mengamankan demontrasi. Hal itu didasari kesepakatan bersama dengan sesama korwil Aremania agar tidak ada lagi kerusuhan yang terjadi di Kota Malang.
"Demo itu boleh-boleh saja, tapi jangan merusak Kota Malang. Suarakan aspirasinya, tapi jangan merusak fasilitas kota dan merusak nama baik Kota Malang," tandasnya.
Aremania lainnya, Andik Koreng, mengatakan, apa pun bentuk orasi penyampaian pendapat tidak dilarang. Namun, tidak harus dengan sikap anarkis atau merusak fasilitas publik.
Baca Juga : Diduga Berzina, Warga Satu Desa di Jombang Demo Tuntut Perangkat Desa Dipecat
“Laksanakan demo. Orasi monggo. Aku titip Bhumi Arema. Sampeyan semua makan dan minum di Bhumi Arema. Aku titip Bhumi Arema. Jangan anarkis. Ayo dijogo bareng. Sekali lagi titip Bhumi Arema. Sepurane sing akeh dulur dulur mahasiswa,” ujarnya.
Rencananya, peserta demo akan bergerak dari simpang empat Rajabali menuju titik kumpul depan DPRD Kota Malang di kawasan Alun-Alun Tugu. Untuk pengamanan unjuk rasa ini, sebanyak 3.000 personel petugas gabungan diterjunkan.