Proyek pengerjaan Jalur Lintas Selatan (JLS) terus berlanjut di Kabupaten Blitar. JLS yang dibangun saat ini sepanjang 12,7 kilometer menghubungkan jalur Pantai Tambakrejo dengan Pantai Serang. Meskipun jalan tersebut sudah tembus, namun masyarakat dilarang melalui jalur ini karena masih proses pengerjaan.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Blitar Budi Santosa optimisris rampungnya JLS di Kabupaten Blitar akan dapat memberikan efek positif bagi daerah. Budi meyakini keberadaan JLS nantinya akan memberikan peluang yang cukup besar bagi masyarakat sekitar. Bukan hanya untuk wilayah bagian selatan saja, tetapi bisa bermanfaat bagi seluruh wilayah Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Antisipasi Bencana Hydrometeorologi, Pjs Bupati Malang Tinjau Kesiapan Tim Gabungan
“Saya optimis jika pembangunan JLS sudah rampung pasti berdampak positif bagi semua sektor, baik pariwisata, pertanian, peternakan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM),” ungkap Budi Santosa.
Lebih dalam Pjs Bupati menyampaikan, dengan adanya JLS tersebut komunikasi dan hubungan antar masyarakat akan semakin kuat. Demikian pula jumlah wisatawan yang datang ke Blitar diprediksi juga akan semakin meningkat. “Kami berharap masyarakat akan lebih maju dan berdaya saing. Terutama dalam memanfaatkan momentum ini,” tandasnya.
Sekedar diketahui, JLS di Kabupaten Blitar diharapkan Pemerintah Daerah akan memberikan solusi untuk mengembangkan wilayah selatan yang selama ini terkendala akses. JLS tersebut menghubungkan antara Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto dengan Desa Serang Kecamatan Panggungrejo.
Baca Juga : Awal Oktober, Sektor Wisata Sumbang PAD Kabupaten Malang hingga Rp 10,7 Miliar
Dengan adanya JLS, wisata sebagai daya tarik utama Blitar selatan diharapkan akan lebih mudah diakses. Di jalur JLS ini, Pemkab Blitar juga membangun dua jembatan sepanjang 150 meter yakni jembatan watusewu dan jembatan kenongo. Ada banyak sektor yang nanti dimudahkan dengan adanya JLS ini. Tidak hanya pariwisata, komoditas masyarakat di wilayah selatan jelas dimudahkan akses distribusi barangnya.
