Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso mengusulkan 13 ribu lebih Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendapatkan Bantuan Presiden (Banpres) Produktif.
Jumlah tersebut baru sebatas pengusulan dan masih belum ada yang turun. Nantinya, bantuan akan disalurkan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara) karena realisasinya berupa non tunai. Diskoperindag dalam hal ini justru menjadi klaster terakhir.
Baca Juga : Terkesima Potensi Wisata, Kemenko Bakal Kembangkan Ekonomi Digital di Pujon Kidul
"Jadi kalaupun itu usulan dari Dinas, nanti masuknya ke rekening. Yang verifikasi dari Kementerian," jelas Kepala Diskoperindag Bondowoso Sigit Purnomo, Jumat (9/10/2020).
Sigit menjelaskan, proses pengusulan ribuan UMKM tersebut dilakukan secara bertahap tergantung kemampuan untuk mengentri yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Ketersediaan sarana dan prasarana, kata Sigit, tidak mungkin semua bisa diakses dengan mudah.
"Kendala-kendala teknis untuk online kan banyak. Sampai sekarang mungkin sekitar 5 ribu data sudah kita akses," katanya.
Untuk diketahui, pemerintah tengah melakukan pendataan untuk recovery ekonomi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sasarannya adalah mereka yang mengalami penyusutan omset akibat pandemi Covid-19. Proses pendataannya dilakukan oleh pendamping UMKM yang tersebar di 23 Kecamatan.
Upaya memulihkan ekonomi UMKM akan diawali dengan pemberian pelatihan atau pembinaan pemasaran online. Sebab selama pandemi Covid-19, penjualan produk berbasis e-commerce dianggap paling efektif untuk menjangkau konsumen.
Baca Juga : Dinsos Kabupaten Kediri Salurkan Bantuan Sembako kepada 100 Lansia
Penjualan berbasis digital dapat mendongkrak pendapatan usaha UMKM, sekaligus mempercepat pemilihan ekonomi.
Selain bantuan pembinaan, para UMKM terdampak Covid-19 juga akan diberikan bantuan alat-alat produksi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal tersebut untuk mendorong pelaku usaha agar produktivitasnya meningkat.